Bus asal Swedia tersebut masih dalam rangka perkenalan, oleh karenanya masih hanya satu bus saja yang dipinjamkan oleh UT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana ke depannya untuk tahun ini, Loudy masih belum tahu apakah bus tersebut akan diimpor secara massal untuk Indonesia. Namun untuk Asian Games 2018, pihak UT dengan senang hati akan selalu meminjamkan unit bus tersebut untuk rangkaian acara Asian Games berikutnya sebagai ajang promosi bus tersebut.
"Untuk ke depannya kita belum tahu menyediakan berapa unit, karena untuk tahun ini belum ada budget-nya. Jadi baru kita perkenalkan layaknya dulu kita kenalkan bus gandeng. Waktu itu kita masukin dulu, kenalkan dulu ke masyarakat. Jadi untuk melihat apakah penetrasi tersebut cocok atau tidak untuk di Indonesia, kalau kita tidak memberi untuk perkenalan maka bakal agak susah mereka untuk bayangan bus seperti apa yang layak seharusnya," papar Loudy.
Bus unik tersebut merupakan bus double decker yang atapnya bisa dibuka. Hal itu tentunya sangat cocok untuk kegiatan parade yang bisa membuat penumpang bisa merasakan sensasi angin segar dari atas bus tingkat.
"Oh (bus) itu double decker, dan bagian atasnya itu bisa dibuka, jadi waktu parade bisa sambil melambai-lambai," jelasnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat