Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, program ini akan terus dijalankan dengan melibatkan institusi-institusi terkait. Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Untuk Transportasi Jalan.
"Program pengembangan mobil listrik ini suka atau tidak suka pasti jalan, pasti jalan. Pemerintah tidak punya keinginan menghambat pengembangan mobil listrik sama sekali, malah kita dorong, rancangan Peraturan Presidennya sudah disiapkan," kata Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jonan, program ini harus dijalankan karena menjadi bagian dari program ketahanan energi nasional di sektor transportasi. Mobil listrik akan menggantikan mobil berbahan bakar fosil yang bahan bakunya masih banyak yang impor.
"Mobil listrik itu mau tidak mau harus jalan, kenapa? karena mobil listrik itu adalah penemuan yang luar biasa yang cocok dengan ketahanan energi nasional, kalau ada mobil listrik banyak di Indonesia, energi primernya kan listrik, nah untuk menghasilkan listrik kan batubaranya tidak impor, gas tidak impor, geothermal tidak impor, air tidak impor , kalau fosil mau tidak mau harus impor," jelasnya.
Mobil listrik sendiri merupakan teknologi masa kini yang memiliki kelebihan yakni tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor. Lantaran, tidak membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya.
Pengembangan teknologi mobil listrik ini memerlukan komitmen, baik dari pemerintah, pengusaha, stakeholder, termasuk masyarakat pengguna dalam mempersiapkan seluruh faktor pendukung seperti infrastruktur, perpajakan dan juga kesadaran kepada masyarakat.
Video Mercedes-Benz Kenalkan Mobil Listrik EQ di IIMS 2018
PT PLN (Persero) selaku penyedia bahan bakar listrik menyatakan kesiapannya untuk membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini pembangunan SPLU sudah mencapai sekitar 875 unit dan 543 di antaranya berada di Provinsi DKI Jakarta. Namun, produsen merasa SPLU ini belum mumpuni untuk mengisi baterai mobil listrik.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah