Kembalinya Era Pelek Jari-jari Motor di Indonesia

Kembalinya Era Pelek Jari-jari Motor di Indonesia

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Kamis, 12 Jul 2018 13:30 WIB
Pelek jari-jari motor yang kembali trend Foto: Khairul Imam Ghozali
Jakarta - Bukan cuma motornya, beberapa komponen motor juga mengalami pergantian tren, termasuk pelek motor yang saat ini kembali lagi ke pelek jari-jari. Tentu ini menjadi menarik untuk disimak, terlebih untuk Otolovers yang hobi modifikasi motor.



Jika melongok sekitar 5 tahun ke belakang mungkin pelek palang atau biasa dikenal pelek racing jadi tren para pecinta roda dua. Bentuk pelek yang lebih keren dan mudah dibersihkan membuat pelek racing digemari. Namun seiring berjalannya waktu pelek jari-jari kini kembali mendominasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren pelek jari-jari yang dimaksud tentu saja dari pasar aftermarket, alias bukan keluaran pabrikan. Banyak pemilik motor yang lebih memilih pelek jari-jari.

"Kalau palang sudah berkurang, banyak jari-jari sekarang. Mungkin sudah zamannya ya dulu mungkin musimnya racing sekarang balik lagi ke jari-jari," ujar pemilik bengkel BRT Racing Team, Marijan, kepada detikOto, di Ciledug.



Bukan tanpa alasan para pemilik motor memilih untuk mengganti peleknya dengan pelek jari-jari, kebanyakan dari mereka ada yang memang merasa lebih kece jika motornya menggunakan pelek jari-jari, ada juga yang hanya sekedar ikut-ikutan, alias tidak mau ketinggalan tren.

"Kalau tren si kebanyakan memang sekarang pakainya jari-jari dari pada racing, ya mungkin dari tampilannya lebih bagus, satu ramai pakai pelek jari-jari yang lain ikut, mau tampil trendi gitu kan," ujar punggawa bengkel Bimo Modification, Abas.

Termasuk di dunia motor kustom, pelek jari-jari juga dikatakan pemilik bengkel Black Orcid, Wahidin, mendominasi di kalangan para pecinta motor kustom. Selain selera, tren motor kustom yang ada saat ini juga membuat orang-orang menggunakan pelek jari-jari.



"Pelek jari-jari tetap mendomasi, justru sekarang anak muda beli motor yang dari pabrikan diubah (dimodif) jadi klasik mau nggak mau kakinya (peleknya) juga pakai jari-jari, yang modifikasi juga kebanyakan kan trennya gaya klasik gitu, ya pakainya pelek jari-jari," tuturnya.

Nah kalau Otolovers gimana nih, lebih pilih pelek jari-jari atau racing? (khi/lth)

Hide Ads