Di awal tahun 2018 Vietnam memutuskan regulasi impor barunya untuk mobil penumpang (HS 8703) atau mobil utuh (CBU). Hal yang dinilai sangat memberatkan beberapa negara, salah satunya Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vietnam mensyaratkan standar internasional untuk kelaikan kendaraan termasuk emisi dan keselamatan. Vietnam menganggap Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah diterapkan selama ini belum cukup sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Padahal sertifikasi yang dilakukan otoritas di Vietnam dan Indonesia menggunakan proses dan peralatan uji yang sama.
"Ekspor juga naik walaupun dapat hantaman dari Vietnam terganggu sekali Juni masih nol kontribusi besar secara total tumbuh 15-16 persen walaupun Vietnam nggak ngikut masih bagus lagi," tutur Ketua Umum Gaikindo, Johannes Nangoi, di Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Secara total pada bulan Mei 2018 ada 18.529 mobil CBU berlabel 'Made in Indonesia dikirim ke beberapa negara. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan April yang mencapai 21.055 unit.
Secara total dari Januari hingga Mei 2018 sudah ada 95.820 mobil buatan Indonesia yang dikirim ke luar negeri. Model yang diekspor pun bermacam-macam, mulai dari MPV, sedan, hingga SUV bongsor sekalipun. Kalau di Indonesia mobil terlaris adalah jenis MPV, sedikit berbeda dengan selera luar negeri.
Toyota Fortuner berada di posisi puncak mobil 'Made in Indonesia' yang laris di luar negeri dengan 3.911 unit. Fortuner 'Made in Indonesia' sendiri cukup diminati di negara-negara Timur Tengah seperti Arab, Bahrain, sampai Oman.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah