Ialah Ferry Gunawan, peserta Indonesia Automodified (IAM) Bali 2018 yang membawa Porsche Cayman S lansiran 2008 dengan ubahan total. Tak tanggung-tanggung, dia menghabiskan biaya hampir Rp 1 miliar untuk modifikasi mobil ini.
"Nggak ada (yang original) semua sudah kepegang, kalau saya total kemungkinan mendekati angka Rp 1 miliar, hampir mungkin Rp 800 jutaan. Tapi kan ada part yang saya lupa hitung itu," ujarnya kepada detikOto, di Bali, akhir pekan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Blue Dog, Toyota Kijang Tua Rasa Muda |
Bukan tanpa alasan Ferry merombak total mobil sport asal Jerman itu. Ia mengatakan lebih memilih memodifikasi total ketimbang menjualnya, dan kebetulan pengerjaannya dilakukan di bengkel miliknya sendiri.
"Pertama sih karena ini supercar yang saya beli sendiri, jadi mau jual juga sayang, terus karena sudah lama dibelinya kalau dijual harganya jatuh, jadi mendingan dimodif saja," tutur Ferry.
"Bengkel punya sendiri namanya Zoom di Bali, jadi (part) yang asli disimpan, sedangkan yang kita pakai ini semua cetakan, jadi supaya (part) yang asli suatu saat mau distandarin tinggal pasang saja," tambah Ferry.
Mengusung konsep exotic performance, Ferry meningkatkan semua bagian mobil dari aslinya. Namun yang paling ditonjolkan adalah mesinnya yang diubah jadi twin turbo kustom.
"Karena bisa dibilang (twin turbo) ini pertama di Indonesia, karena sangat sulit dibuatnya, kalau kata orang yang bikin bilang ribet banget. Pengerjaan di bengkel UK Works di Bali juga," kata Ferry.
Begitu pun pada bagian eksterior dan interior mobil yang semuanya dibuat sendiri alias kustom di bengkel miliknya. Mulai dari panel mobil serat karbon, jok mobil, sampai keseluruhan warna kabin mobil.
"Untuk eksterior wide body kustom, full body kit kustom, pelek kita ganti, wing kita ganti. Audio ganti, head unit sudah pakai yang Android, pakai prosesor, pakai power, jadi kita tingkatkan lagi audionya lebih enak dari standar meski standarnya sudah full bose," paparnya.
Meski diubah total, lanjut Ferry mengaku, mobil dipakai untuk harian.
"Karena kalau (modif) mobil untuk balap kan hanya bisa dipakai di sirkuit, kalau untuk kontes hanya di kontes, saya tidak suka kaya gitu. Dan kebetulan saya jug ada komunitas super car, jadi sayang-sayang saja kalau misalkan mau touring saya nggak bisa ikut," lanjutnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah