Kedua merek itu tampak serius untuk bisa bersaing dengan mobil merek Jepang di Tanah Air. Buktinya mereka menawarkan harga jual lebih murah dari pada kompetitornya itu. Namun apakah strategi harga murah itu berhasil?
Baca juga: Mobil China Perlu Buktikan Produknya |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kalau melihat angka penjualan ritel (dari diler ke konsumen) pada bulan Mei DFSK secara total mengirimkan 36 unit mobilnya. Tapi data tersebut tidak merinci mobil jenis apa saja yang dikirim ke konsumennya.
Masih dari data penjualan ritel, Wuling masih sedikit beruntung daripada DFSK. Wuling yang memulai debutnya pada tahun 2017 bisa mengirimkan 1.348 unitnya ke konsumen.
Tentu angka tersebut belum ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan produsen Jepang yang sudah terlebih dulu mengisi pasar Indonesia seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan lainnya.
Nah kalau Otolovers sendiri bagaimana, masih memakai mobil Jepang atau sudah beralih ke mobil China? (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai