Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan atau Terlalu Longgar

Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan atau Terlalu Longgar

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 05 Jul 2018 17:33 WIB
Ini Alasan Ukuran Helm Tak Boleh Kesempitan atau Terlalu Longgar Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Menggunakan helm sepeda motor tak bisa sembarangan. Memilih helm juga harus tepat dari ukuran sampai jenisnya, ter utama adalah ukurannya. Pengguna sepeda motor perlu memakai helm dengan ukuran yang pas.



Instruktur Rifat Drive Labs dan penggiat kampanya helm dari RSV, Andry Berlianto, mengatakan menggunakan helm sebaiknya jangan terlalu sempit atau terlalu longgar. Ada beberapa alasannya mengapa ukuran helm harus pas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Helm terlalu sempit konsekuensinya membuat tekanan di kepala menjadi berlebih. Akibatnya bisa pusing atau sakit kepala," kata Andry kepada detikOto.

Dalam hitungan satu jam perjalanan saat menggunakan helm yang terlalu sempit, kepala akan merasa tidak nyaman. Imbasnya, berkendara menjadi tidak fokus. Malah lebih berisiko kecelakaan.



Kalau helm terlalu longgar. konsekuensinya kepala akan terguncang membentur perlahan dinding pada busa helm. Juga menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Saat terjadi benturan kepala akan seperti dibenturkan bolak balik ke kanan dan kiri, berpotensi merusak struktur dalam kepala dan berakibat cedera dalam," ucap Andry.



Untuk memilih helm yang tepat, Andry menegasskan ukuran helm harus sesuai dengan lingkar kepala. Misalnya untuk lingkar kepala 59-60 cm bisa menggunakan ukuran L (ukuran umum).

"Lingkar kepala ini bisa diukur menggunakan meteran diukur melingkar dari atas alis ke belakang," ucap Andry.

Saat pembelian helm, disarankan untuk mencoba langsung. Rasakan setidaknya 4-5 menit, apakah ada rasa sakit pada kepala. Kalau terasa sakit, berarti helm tidak cocok.

"Pemakaian harus pas mendekap kepala, tidak longgar dan tidak terlampau erat pastikan busa helm terasa nyaman di kulit/kepala," ucapnya. (rgr/lth)

Hide Ads