Sebab, keinginan mereka untuk punya landasan dan payung hukum yang jelas tidak terpenuhi. Meski tidak semua, tak dapat dimungkiri penolakan tersebut dapat berakibat pada mental berkendara ojol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih bahaya lagi jika konsentrasi berkendara terganggu karena gangguan mental tersebut, maka kemampuan-kemampuan yang seharusnya diutamakan saat berkendara bisa terganggu juga. Sehingga, risiko kecelakaan lebih tinggi.
"Yang terjadi adalah kemampuan persepsi mereka, reaksi mereka, kemampuan mengukur mereka yang diperlukan dalam bermotor akan berpengaruh, korelasinya adalah peluang kecelakaan akan semakin besar, mereka hanya muter bawa motor tanpa memperhatikan sekeliling," tutur Jusri.
"Mereka juga bisa lupa bahwa bahaya bisa dikarenakan oleh orang lain, itu juga mereka bisa lupa," tambahnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?