Mobil Ferrari memang biasanya dibuat dengan desain khas mobil super. Tak heran, mobil-mobil Ferrari identik dengan mobil dua pintu yang cuma bisa dinikmati dua orang.
Tak melulu seperti itu, Ferrari juga mengeluarkan mobil yang bisa menampung empat orang sekaligus, satu sopir dan tiga penumpang. Bukan sekadar penumpang anak-anak, mobil Ferrari yang satu ini mampu menampung penumpang dewasa dengan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferrari GTC4Lusso T ini menggendong mesin V8 3.9 turbo. Ini merupakan mobil Ferrari V8 3.9 liter turbo empat kursi pertama dari Ferrari.
Beberapa waktu lalu, detikOto mendapat kesempatan mencoba Ferrari GTC4Lusso T di jalan raya Sepang, Malaysia. Kini, Ferrari Jakarta memberikan kesempatan kepada detikOto untuk mencoba mobil ganas yang bisa membawa keluarga ini di jalanan Indonesia.
Pengujian dilakukan di jalanan BSD, Tangerang Selatan. Di sana, detikOto masih bisa menggeber Ferrari GTC4Lusso T meski tidak semaksimal seperti di jalanan Malaysia beberapa waktu lalu.
Masuk ke kabin Ferrari GTC4Lusso T ini kemewahannya langsung terasa. Lapisan kulit yang bisa disesuaikan oleh selera konsumen menghiasi kabin mobil. Mobil yang dikendarai detikOto ini juga memiliki panoramic roof dan terdapat serat karbon di beberapa bagiannya, sangat terasa mewahnya.
Menyalakan mesin tinggal menekan sebuah tombol di setir. Melalui knob di setir juga kita bisa mengatur mode yang dipilih. Dalam kesempatan ini, detikOto mencoba mode Comfort dan Sport.
Akses masuk ke dalam kabin memang hanya melalui dua pintu. Jadi, penumpang yang ingin duduk di belakang tetap harus melalui dua pintu itu. Jika penumpang belakang ingin masuk/keluar, jok pengemudi maupun penumpang di depan harus dimajukan agar memiliki akses keluar/masuk untuk penumpang belakang.
![]() |
Duduk di bangku penumpang belakang masih terasa nyaman untuk ukuran dewasa. Jadi, mobil ini memang didesain benar-benar mobil 4-seater, bukan sekadar mobil 2+2.
Usai mengagumi interior Ferrari GTC4Lusso T, saatnya detikOto mencoba langsung mobil ini. detikOto pun mulai menyalakan mesin. Tombol untuk menyalakan mesin ada di bagian setir mobil. Mesin langsung meraung ketika dinyalakan meski memang tidak segarang suara mesin V12.
Dengan mesin V8 turbo berkapasitas 3.855 cc dan transmisi kopling ganda tujuh percepatan, Ferrari GTC4Lusso T ini juga cukup galak jika diajak berlari. Tenaganya bisa mencapai 610 daya kuda pada 7.500 rpm dan torsi maksimalnya bisa sampai 769 Nm yang tersedia antara 3.000 rpm dan 5.250 rpm. Mesin ini juga pernah didapuk sebagai International Engine of The Year 2016, lho.
Baca juga: Pakai Ferrari, Neymar Pernah Kecelakaan |
Awalnya detikOto mencoba mode Comfort lebih dulu. Ini dilakukan untuk beradaptasi dengan mobil. Meski menggunakan mode Comfort, saat sesekali detikOto mencoba gaspol mobil ini langsung merespons dengan cepat. Saat melewati jalan bumpy pun masih terasa nyaman.
Puas menggunakan mode Comfort, detikOto memutar knop ke mode Sport. Rasanya lebih responsif lagi. Karakter khas mesin V8 turbo dari Ferrari memberikan kesan 'ngeri-ngeri sedap' saat menggunakan mode Sport. Pedal gas diinjak, dengan spontan mesin langsung merespons. Akselerasi pun jadi lebih kuat lagi.
![]() |
Beberapa waktu lalu, saat detikOto mencoba Ferrari GTC4Lusso T di jalanan tol Sepang, Malaysia, kecepatan yang ditempuh bisa mencapai 238 km/jam. Tapi, ketika mencobanya di jalanan BSD, detikOto tidak bisa gaspol karena kondisi jalannya. Meski begitu, setidaknya detikOto bisa merasakan akselerasi spontan dari mobil berkarakter sport yang bisa mengangkut 4 orang dewasa ini.
Tak sekadar bisa ngebut, mobil dengan performa tinggi ini pun harus punya pengereman yang baik. Performa pengereman Ferrari GTC4Lusso T dari kecepatan 100 km/jam sampai berhenti cuma butuh jarak 33 meter.
![]() |
Selain punya performa ganas, Ferrari GTC4Lusso T juga punya fleksibilitas. Mobil ini punya bagasi seluas 450 liter, bisa untuk mengangkut stroller anak dan barang bawaan lainnya. Jadi, Anda bisa membawa tiga anggota keluarga untuk menikmati keganasan mobil ini dengan nyaman baik untuk perjalanan dekat maupun jauh.
Cara berkendaranya pun jangan disamakan saat melaju di jalanan normal. Jalanan berdebu itu lebih licin dibanding jalanan basah, kata Sony.
"Kurangi kecepatan kendaraan karena jalanan yang berdebu pasti lebih licin dibanding jalan basah sekalipun. Jangan ambil resiko percaya diri yang berakibat fatal. Jadi, waspada dengan segala resiko terjelek yang mungkin terjadi pada cuaca buruk. Mengemudi dengan teknik defensive meminimalkan resiko kecelakaan," paparnya. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?