Pemerintah Uji Mobil Listrik di Sumba Tahun Ini

Pemerintah Uji Mobil Listrik di Sumba Tahun Ini

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Selasa, 26 Jun 2018 16:35 WIB
Sumba (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Tren mobil ramah lingkungan yang di dalamnya ada mobil hybrid, plug-in hybrid, maupun mobil listrik akan segera masuk ke Indonesia. Pemerintah pun mulai bergegas.

Rencananya, setelah Juli 2018 kajian khusus akan dilakukan di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Setelah Juli ini, tahun ini. Di Sumba," ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, saat ditemui detikOto, di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Sumba? Nah, ternyata di Sumba sudah banyak sumber energi yang mampu mendukung keberlangsungan mobil listrik. Sumba memiliki banyak pembangkit listrik dari surya.

"Jadi kajian bagaimana kalau kendaraan ini di Sumba misalnya bagaimana kita menyiapkan sumber energinya, karena di sana sudah banyak yang dipasang sumber tenaga listrik surya," tuturnya.

Pemerintah memang sejak 2015 lalu sudah ngebet menjadikan Sumba sebagai tempat implementasi mobil listrik. Pemerintah menargetkan tahun 2025 di pulau ini kebutuhan energi masyarakatnya tidak bergantung pada energi fosil lagi, tapi dari energi baru terbarukan.

Dari catatan detikFinance, pada tahun 2015 lalu, baru 20,2% kebutuhan energi Pulau Sumba mengandalkan energi baru terbarukan. Mulai dari pembangkit listrik energi angin, air, matahari, biomassa, dan banyak lagi.





Untuk mewujudkan 100% energi di Pulau Sumba mengandalkan energi baru terbarukan, pada 2014 pemerintah melalui Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM telah merealisasikan:

  • 1 unit PLT Mikrohidro dengan kapasitas 32 KW
  • 6 unit PLTS terpusat
  • 464 unit PLTS tersebar
  • 5 unit PLTB
  • 1 unit PLT biomassa kapasitas 30 KW
  • 220 unit digester biogas
  • 2.200 unit tungku hemat energi.
Proyek listrik ini disebut pemerintah sebagai proyek Sumba Iconic Island. Sumba Iconic Island sendiri digagas pada 2010 oleh Kementerian ESDM, bersama-sama dengan Bappenas dan Hivos (lembaga internasional non pemerintah). Pada November 2012, Bank Pembangunan Asia (ADB) turut bergabung untuk mempercepat program ini. Lalu pada 2013, Kedutaan Norwegia untuk Indonesia pun ikut ambil peran mendukung Sumba Iconic Island.

Dalam proyek Sumba Iconic Island pemerintah mempercepat pembangunan:
  • Pembangunan PLT Biomassa kapasitas 1 Megawatt (MW) di Sumba Barat
  • Program Pengembangan Hutan Energi 1 juta pohon kaliandra dengan lahan 100 hektar di Sumba Barat
  • Revitalisasi digester biogas 85 unit di Sumba Barat Daya
  • Implementasi mobil listrik di Sumba Timur
  • PLTMH kapasitas 23 KW di Sumba Timur
  • PLT Batu di Sumba Barat
  • Penerangan Jalan Umum (PJU) cerdas di Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah.
(khi/ddn)

Hide Ads