Tujuan yang pertama, seperti disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, adalah untuk pengkajian bersama dan sosialisasi dari masing-masing instansi negara yang mendapatkan unit mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kajian yang dilakukan dikatakan Juli sudah ada skemanya. Mobil-mobil listrik itu akan digunakan secara berkala untuk selanjutnya dicek performanya. Hal tersebut akan membantu pengkajian. "Dengan seperti itu kita akan mendapat data-data yang sesuai dengan lalu lintas jalan raya di Jakarta terutama," katanya.
![]() |
Lalu tujuan selanjutnya ialah untuk komparasi dengan mobil bermesin bahan bakar alias konvensional. Komparasi dilakukan dari berbagai sudut.
"Kan bisa membandingkan dengan yang konvensional. Itu memang dari segi efisiensi, kenyamanannya, itu memang jauh lebih bagus hybrid dan plug-in hybrid, untuk lingkungan juga," lanjut Juli.
Dari pantauan detikOto yang mencoba menyambangi kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hanya terlihat tiga mobil sumbangan Mitsubishi dari total 10 mobil. Ketiga mobil itu adalah Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Menurut Juli, sisa mobil lain sudah dikirim ke instansi pemerintah lainnya.
![]() |
Ketiga mobil disimpan di area parkir tertutup di dekat pintu masuk belakang gedung Kemenperin. Dua mobil berkelir putih dan hitam ada di sisi sebelah kanan, dan yang satunya lagi berkelir hitam ada terparkir di sisi kiri.
Mobil terparkir dengan background yang sama saat mobil pertama kali dikirim oleh Mitsubishi ke Kemenperin bulan Februari lalu. Mobil terlihat agak sedikit kotor.
![]() |
(khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?