Beraliansi, Renault-Nissan-Mitsubishi Hemat Puluhan Triliun Rupiah

Beraliansi, Renault-Nissan-Mitsubishi Hemat Puluhan Triliun Rupiah

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Jumat, 22 Jun 2018 16:41 WIB
CEO Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Carlos Ghosn (Foto: Nissan)
Tokyo/Paris - Aliansi Renault-Nissan dan Mitsubishi memberikan keuntungan berupa penghematan biaya bagi tiga pihak. Tahun lalu ketiganya bisa menghemat biaya sampai 5,7 miliar euro atau setara dengan Rp 93 triliun.

Aliansi tidak hanya mencakup Renault, Nissan, Mitsubishi, namun ada juga sub brand di bawah ketiga merek seperti Datsun, Infiniti, Dacia, Alpine, Renault-Samsung, dan AvtoVAZ. Masing-masing dari mereka bekerjasama dalam berbagai cara, sehingga biaya pengembangan dan lain-lain bisa dipangkas.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aliansi ini bekerja sama dalam pengembangan platform baru, komponen, dan teknologi. Mereka juga berbagi daya beli, lembaga keuangan dan bahkan biaya logistik.

Beberapa contoh lain dari sinergi aliansi ini adalah:

- Adopsi Nissan Sales Finance dan Renault RCI Bank oleh Mitsubishi
- Benchmarking antara Nissan dan Mitsubishi di pasar ASEAN
- Berbagi gudang spare part antara Renault, Nissan dan Mitsubishi Motors di Eropa, Jepang dan Australia.


"Aliansi ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan laba setiap anggota aliansi," ujar CEO dan Ketua Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Carlos Ghosn.



Selain itu, tahun lalu merupakan tahun di mana Mitsubishi mulai serius dalam aliansi tersebut, membantu aliansi meningkatkan penghematan biaya dari sinergi hingga 14 persen dibanding tahun 2016.

Target yang cukup ambisius pun dicanangkan Carlos Ghosn, yang membidik angka sinergi hingga $ 11,6 miliar atau setara dengan Rp 163,3 triliun pada akhir 2022.

Di bawah rencana jangka menengah aliansi, mereka menargetkan bisa menjual 14 juta kendaraan lebih. Dimana 9 juta diproduksi dengan platform yang sama termasuk mobil listrik dan mobil di segmen B. (khi/ddn)

Hide Ads