Irawan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menuturkan bahwa pihaknya tidak akan menarik atau mengubah kendaraan yang sudah diproduksi atau berstandar Euro 2. Soalnya, berdasarkan aturan dengan ditetapkannya standar emisi Euro 4 untuk kendaraan bermobil bukan berarti mobil standar Euro 2 tidak boleh beroperasi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanya secara bertahap produksi itu kan akan terserap ke pasar. Jadi pada bulan tertentu ini akan euro 4 semua yang beredar," kata Irawan di Jakarta.
"Ini sama seperti saat transisi ke Euro 2. Ini semua kan tergantung pada bensin yang ada di market. Aturan pemerintahnya Euro 4, tetapi bensin yang ada di market belum semua Euro 4. Jadi akan terjadi transisi saja, lama-lama akan hilang karena produksi kan harus semua Euro 4 di Oktober," lanjutnya.
Untuk improvement atau pengubahan standar emisi bagi kendaraan ber-Euro 2 agar dijadikan Euro 4, Irawan belum mengetahui hal itu diperbolehkan atau tidak. Tapi kalau mengacu dari peraturan Pemerintah, hal tersebut nampaknya tidak perlu untuk dilakukan.
"Kalau sampai ke situ saya tidak tahu, tapi mestinya tidak perlu karena secara aturan tidak mengharuskan semua mobil harus Euro 4, tidak. Itu akan bertahap saja, bergeser lama kelamaan ke sana. Bukan berarti konsumen merubah mobilnya jadi Euro 4," ucapnya.
Lantas, menurut perkiraan pihak Mitsubishi kapan ya kendaraan bermobil semuanya sudah standar Euro 4? "Untuk transisinya saya rasa tidak sampai 5 tahun. Begitu produksi Euro 2 dihentikan diganti oleh Euro 4, sebagian sudah Euro 4 berarti yang mengaspal di jalanan. Paling sekian bulan, lama-lama akan hilang Euro 2 berganti Euro 4," tutup Irawan. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah