Kata Suzuki, Mobil Masa Depan di Indonesia adalah Mobil Kecil

Kata Suzuki, Mobil Masa Depan di Indonesia adalah Mobil Kecil

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 31 Mei 2018 04:04 WIB
Suzuki Ignis Sport model 2018 sebagai mobil compact Suzuki. Foto: Suzuki
Jakarta - Produsen mobil asal Jepang, Suzuki, memperkirakan bahwa di hari mendatang mobil kecil atau kompak akan laris manis di Indonesia. Hal tersebut melihat berbagai aspek mulai dari lahan parkir dan tren dunia serta teknologinya. Apakah Otolovers setuju?

Dikatakan Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Ismi Saputra, Suzuki Indonesia sudah memiliki perencanaan dan strategi untuk produk-produk roda empat yang akan ditawarkan di Tanah Air. Sebagai bocoran, berdasarkan analisisnya mobil yang akan laris di Indonesia pada beberapa tahun ke depan adalah berbentuk kecil atau kompak. Hal itu tak lepas dari berbagai aspek pendukungnya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya kita bisa lihat ini dari tren. Kalau saja jeli, setiap 10 tahun ada perubahan tren di kendaraan khususnya roda empat. Kalau kita bicara soal ukuran atau size dari tahun 1985, ukuran rumah 280 meter kemudian menyusut sampai tahun 2005 di angka 120 meter. Bahkan sekarang di tahun 2015-2018 kira-kira kan cuma 80 meter square," ucap Donny kepada wartawan di Jakarta.

"Artinya parking space atau ukuran parkir untuk kendaraan makin lama semakin menyusut, sehingga akan berdampak kepada ukuran mobil itu sendiri. Nah itu yang pertama," lanjutnya.

Perkembangan dan teknologi seperti mobil hybrid atau elektrik, tambah Donny, sedikit banyak juga akan mempengaruhi dari ukuran mobil itu sendiri. Kepadatan lalu lintas serta ruang jalan yang tersedia pun akan semakin terbatas sehingga mobil kecil yang dinilai lebih asik dibawa ke mana-mana.

"Jadi, arah ke depannya akan ke sana. Sehingga mobil makin lama akan semakin kompak atau kecil," katanya.

Paling utama, bila berbicara tentang ramah lingkungan yang ada kaitannya dengan Internal Combustion Engine (ICE) atau mobil berbahan bakar fosil otomatis mobil kecil memiliki kehematan dan keramahanlingkungan yang lebih baik dibanding mobil besar.



"Mobil kompak memiliki fuel efficiency yang maksimal. Kemudian lebih jauh lagi, ada beberapa tren di luar negeri seperti car sharing, ride sharing, dan lain sebagainya. Nah yang cocok untuk ini adalah mobil kompak, bukan mobil besar. Jadi, dengan tuntutan fungsionalitas tersebut mobil akan semakin kecil atau kompak dengan performa yang tinggi. Menurut saya sih seperti itu," pungkas Donny.

Lantas, apakah Karimun Wagon R 7-penumpang akan dibawa oleh SIS ke Indonesia? "Kalau Karimun Wagon R saya tidak bisa kasih pernyataan nih, karena masih on process study," tutupnya. (ruk/rgr)

Hide Ads