Dikatakan oleh Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya, masalah shockbreaker Honda PCX sudah masuk pembahasan internal AHM. Setelah diteliti kembali, hal ini bukanlah karena cacat produksi melainkan sekedar penglihatan konsumen saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi, tidak ada recall (penarikan kembali) karena sama sekali tidak cacat produksi. Intinya, tidak ada masalah dengan produksinya karena kami sudah tes motor ini terlebih dahulu. Lalu PCX juga sudah lulus final check karena kan ini juga produk global," ujar Thomas kepada wartawan di Jakarta.
"Itu jadi kelihatan bengkok karena penglihatannya saja. Soalnya kan dengan motor yang besar, bobotnya akan berbeda. Nah secara desain kami membuat shockbreaker itu agar lebih fleksibel dan lebih besar. Jadi baik yang ke atas maupun ke bawah, lalu sampingnya kami longgarkanlah, ibaratnya ada toleransi," tambahnya.
Maka, lanjut Thomas, ketika motor melaju di jalanan yang tidak bersahabat atau hancur PCX masih nyaman dikendarai.
"Dengan begitu motor akan lebih fleksibel dan lebih besar shocknya jadi nyaman saat melewati polisi tidur atau jalan rusak. Nah secara visual ternyata desain ini membuat konsumen terasa aneh. Padahal tujuannya agar lebih fleksibel," jelas Thomas.
Tapi kalau memang ada pemilik Honda PCX yang merasa bahwa komponen tersebut bermasalah seperti suspensinya keras, pihak Honda akan siap membenahinya. Tapi kalau untuk menggantinya akan ada analisis lebih panjang.
"Kalau masih ada yang protes tentang komponen ini datang saja ke diler. Kita akan berdiskusi tentang shockbreaker ini. Termasuk kalau dia ingin posisi disesuaikan. Tapi kalau untuk ganti komponen, kita harus analisa dan lihat dahulu, ya. Istilahnya di cek terlebih dahulu," tutup Thomas. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah