Langkah-langkah itu tentunya akan meresahkan pengguna jalan lainnya. Tindakan itu bikin macet, bahkan bisa menimbulkan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan pertama menimbulkan kecelakaan berikutnya sering kali terjadi. Lebih-lebih kejadian di jalan tol.
"Bisa saja kecelakaan pertama terjadi di seberang jalan, ada kendaraan yang di arah sebaliknya tiba-tiba mengurangi kecepatan untuk sekadar melihat kecelakaan di seberang. Dia tiba-tiba ngurangi kecepatan, dari belakang nggak tahu langsung nubruk mobil di depannya yang melambat itu. Saya pernah melihat beberapa kali kejadian seperti itu. Saya hampir menabrak, saya masuk ke rumput-rumput dan akhirnya di belakang tabrakan, itu saya pernah alami," kata Jusri.
Harusnya kejadian seperti itu tidak boleh dilakukan. Di jalan tol, misalnya, harusnya kecepatan konstan, tidak boleh melambat hanya ingin melihat kecelakaan di seberang jalan.
"Intinya tidak boleh melakukan perubahan kecepatan signifikan. karena teorinya, ketika perubahan kecepatan terjadi, konsekuensinya adalah penghambatan kecepatan. Misalnya kendaaraan melaju 80 km/jam, tapi terjadi penurunan kecepatan tiba-tiba, maka mobil yang di belakang juga akan melakukan perlambatan, sehingga katakanlah mobil ke-80 udah berhenti total. Jadi macet total. Kan teori sederhananya seperti itu," kata Jusri. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah