Konsumen Audi Rata-rata Berusia 30 Tahun

Konsumen Audi Rata-rata Berusia 30 Tahun

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 26 Apr 2018 19:09 WIB
Konsumen Audi Rata-rata Berusia 30 Tahun Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Memiliki banderol tidak murah, jadi wajar jika peminat Audi di Indonesia memang belum begitu ramai. Namun berdasarkan data Gaikindo (Wholesales), tiap tahunnya ada 72-an Audi yang didistribusikan dari pabrik. Angka itu diklaim cukup banyak oleh pihak PT Garuda Mataram Motor (GMM) selaku distributor resmi Audi di Tanah Air.

Tapi sebenarnya siapa sih pembeli mobil asal Jerman ini di Indonesia?



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor Jonas Chendana mengatakan pembeli Audi adalah orang berusia 30 tahunan. Dan juga mereka yang mencari mobil berteknologi canggih dengan peforma luar biasa.

"Yang saya sangat kaget adalah ternyata ada orang pemilik Audi di RI yang freak luar biasa, loyalitasnya sangat kuat terhadap merek ini. Rata-rata usia pemilik Audi di komunitas itu masih 30-an dan mereka yang penggila Quattro (four-wheel-drive)," kata Jonas kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/4/2018).



"Ini akan terus kita libatkan dan approach karena untuk tantangan ke depan mereka-mereka inilah yang akan jadi tulang punggung kita ke depan," lanjutnya.

Namun meski seperti itu, mobil Audi tergolong sebagai kendaraan premium Eropa yang jarang sekali terlihat. Jonas mengatakan, itu disebabkan dari uniknya para pembeli Audi di Indonesia.

"Indonesia itu customernya unik. Kita melihat mobil Audi itu jarang di jalanan, karena mereka rata-rata hanya jadi pajangan di rumah," ucapnya.



Audi sendiri di Indonesia memfokuskan diri ke mobil berpenggerak empat roda premium. Karena langsung dibawa dari Jerman secara utuh, mobil ini memiliki banderolan cukup fantastis. Yakni mendekati Rp 700 juta sampai Rp 2,4 miliar.

"Harganya terus terang sama kompetitor masih jauh lebih tinggi karena ada sisi pajak. Kita kan bawa dari Jerman langsung. Maka perlu saya sampaikan bahwa harga segini itu worthed karena kita bayar pajak juga ke pemerintah," tutup Jonas. (ruk/lth)

Hide Ads