Oli Palsu Kian Marak, Ini Cara Mendeteksinya

Oli Palsu Kian Marak, Ini Cara Mendeteksinya

Ruly Kurniawan - detikOto
Jumat, 13 Apr 2018 10:55 WIB
Pekerja menyeleksi kemasan Federal Oil di Pabrik Pelumas Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Peredaran oli palsu atau yang bukan keluaran dari pabrik langsung kian menjamur. Pelumas motor dari MPM Lubricants, Federal Oil juga jadi korbannya.

President Director MPM Lubricants Patrick Adhiatmadja mengatakan hal itu karena masih banyaknya pengguna sepeda motor yang tidak peduli dengan kendaraannya. Alhasil, banyak dari mereka yang tertipu.

"Oli palsu ini menjadi hal yang serius, karena mereka tidak bayar pajak jadi itu musuh negara. Lantas mereka juga mengkompromi konsumen karena kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan," paparnya kepada wartawan di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tapi, menurut survei kita, hanya sedikit sekali konsumen yang pegang botol oli (memeriksanya) sebelum diisi ke kendaraanya. Biasanya, saat melakukan hal itu ia hanya bilang mau ganti oli dan langsung duduk menunggu selesai. Tidak diperhatikan oli apa yang dimasukkan," lanjut Patrick.

Dia memaparkan edukasi terhadap konsumen soal oli masih dirasa kurang. Jadi, pihak MPM Lubricants akan memperdalam lakukan hal tersebut. Sebelum edukasi yang dimaksud terealisasi sepenuhnya, pihak MPM bekerja sama dengan aparatur terkait untuk mencegah persebaran oli palsu makin besar.



"Upaya yang kita lakukan, sewaktu-waktu mengadakan pemeriksaan penggeledahan bersama aparatur terkait sampai memprosesnya ke pengadilan untuk membuat efek jera," ucap Patrick.

Vice President Director MPM Lubricants Adrian Baskoro memaparkan cara memeriksa Federal Oil yang dibeli apakah asli atau tidak. "Kalau dari ciri-ciri oli Federal palsu itu dari bentuk botolnya kelihatan warna dan teksturnya kasar. Tutup botol juga warnanya lain tidak sesuai. Nah ini nih yang banyak terjadi di daerah pinggiran," ungkapnya.

"Tapi kalau untuk kota-kota besar, tidak akan bisa dilihat dari fisik saja. Makanya konsumen harus memastikan kemasannya, dan iseng-iseng Anda bisa scan barcode di kemasan oli, (setelah scan lewat smartphone akan langsung ngelink ke web Federal)," Adrian melanjutkan.



Dari segi harga, perbedaan oli palsu dan asli pun berbeda jauh. Jadi paling mudah dilihat dari faktor ini.

"Dari harga, kalau yang bukan original harga bisa jauh lebih murah atau dia lebih mahal. Tapi ya itu tidak bisa jadi patokannya sih. Paling aman transaksinya itu ke bengkel terpercaya atau yang ada tulisan FOC (FEDERAL OIL CENTER)," tutup Adrian. (ruk/ddn)

Hide Ads