Suku Cadang Moped Berbeda dengan Motor Biasa

Suku Cadang Moped Berbeda dengan Motor Biasa

Ruly Kurniawan - detikOto
Senin, 09 Apr 2018 14:46 WIB
Moped di Parjo 2018 Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Meskipun masih berbasis sepeda motor, Moped atau motor berpedal cukup berbeda loh, Otolovers. Mulai dari sistem transmisi, mesin, bagian eksterior, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, tidak semua bagian Moped bisa dikawinkan dengan motor harian terkini. Pendiri Moped Jakarta, Gibon menyampaikan kepada bahwa beberapa bagian di Moped sangat unik. Terlepas dari tahun kelahirannya yang sudah 51 tahun lalu, sistem penggeraknya cukup berbeda dari motor kebanyakan.

"Sebagian mungkin bisa dikawinkan. Seperti leher atau bearing, rantai, sampai oli. Tapi bagian vitalnya rada sulit karena ini berbeda sekali misalkan saja pada sistem transmisinya. Ini transmisi kan di tangan, kalau yang motor sekarang mana ada seperti ini," katanya di TMII, Jakarta, akhir pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelek juga ini kan ring 19. Kalau sekarang paling 17 atau 18. Jadi rada susah carinya," tambah Gibon.

Tetapi merawat Moped tidaklah rumit, penggunaan oli misalkan, cukup menggunakan oli pasaran dengan kekentalan SAE 40.

"Tapi ini tidak susah sih merawatnya. Pandangan orang kan motor seperti itu karena memang belum pernah memakainya. Jadi khawatir, ini motor sudah tua bisa jalan atau tidak. Tenang saja, ini bisa digunakan kok seperti motor pada umumnya. Misalkan oli, ini pakai saja SAE 40, sudah cocok," kata Gibon.

Selain itu, sebenarnya motor berpedal ini sudah diproduksi sangat lama yakni sekitar tahun 1930 sampai 1960. Melihat dari lansirannya itu Gibon menyatakan motor sangatlah bandel.



"Contoh saja salah satu Moped kita, ini kan produksi tahun 1951, tapi masih jalan sampai sekarang. Masih sehat. Kuat. Kalau motor sekarang gak ada yang umurnya sampe 50 tahun lebih. Sekarang paling 5 sampai 6 tahun sudah jadi bangkai, kan?," paparnya.

Sebagai informasi, sepeda motor ini sebenarnya cukup eksis di Eropa khususnya Jerman pada tahun 1950-1960an. Pemiliknya di Indonesia pun sangat terbatas.

Seiring perkembangan, penggemar Moped kian bertambah. Wajar saja, motor dengan bentukan unik ini hanya dibanderol sekitar Rp 5 sampai Rp 30 juta. Paling mahal maksimal Rp 40 juta.



"Ini sudah 6 tahunan mungkin kita ngumpul-ngumpul. Tapi baru tahun kemarin komunitas Moped Jakarta diresmikan. Tiga tahun belakangan mulai banyak nih peminatnya. Entah kenapa," tutup Gibon. (ruk/ddn)

Hide Ads