Sebagai catatan sepeda motor ini memang cukup eksis di Eropa khususnya Jerman pada tahun 1950-1960'an. Dan siapa yang sangka, rupanya ada beberapa pengendara di Indonesia ada yang memilikinya meski tidak banyak. Jadi wajar dan tidak aneh bila ada pengendara moped yang tengah berkendara di jalanan akan memiliki daya tarik tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 6 tahunan mungkin kita ngumpul-ngumpul. Tapi baru tahun kemarin komunitas Moped Jakarta diresmikan. Tiga tahun belakangan mulai banyak nih peminatnya," ujarnya di TMII, Jakarta, Sabtu (7/4/2018).
"Moped itu sebenarnya hanya sebutan dari Motor Berpedal. Keluaran tahun ini tua-tua, mulai dari tahun 1930 sampai 1960-an. Dulu, saya belinya dari lapak rongsokan, kandang ayam, sampai yang memang masih merawatnya," lanjut Gibon saat bercerita tentang bagaimana mendapatkan kendaraan unik ini.
Masalah harga, sebenarnya tidak ada ketetapan resmi karena memang sudah sangat lama dan tak ada yang jual lagi. Tapi kebanyakan dari hasil kesepakatan penjual dan pembeli jatuh dibanderolan Rp 5 sampai Rp 30 juta.
"Harganya ini tidak ada, ya hanya kesepakatan antara penjual dan pembeli aja. Sekitar Rp 5 juta sampai Rp 30 juta, tergantung dari kelangkaan dan orisinalitasnya. Paling mahal paling Rp 40 juta kebawah. Namun tidak banyak," papar Gibon.
Bukan hanya 'batangannya' saja yang berharga miring, sparepart pun cukup terjangkau. Mulai dari Rp 500 ribuan.
"Sparepart-nya ini ada yang berbeda dari motor sekarang atau sepeda. Ini kan giginya di tangan. Tapi gak mahal, sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Tergantung dari kelangkaannya," kata Gibon.
"Untuk perawatan, tidak terlalu ribet. Dirawat rutin seperti motor biasa saja. Kalau bingung baru deh ke komunitas," tutupnya. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah