Gibon, pendiri Moped Jakarta mengungkapkan bahwa motor Jerman lansiran 1950-1960-annya digunakan untuk harian. Bahkan, di beberapa kesempatan ia pun melakukan touring santai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecepatan maksimalnya paling 60 km/jam. Kalau yang sekarang kan ngacir-ngacir," lanjut Gibon.
Untuk dibawa sekitaran Jakarta, kecepatan rata-rata Moped hanya 35 km/jam. Jadi sebelum dibawa pulang harus mengerti dahulu atas kemampuan motornya, ya.
"Naik motor ini memang memerlukan kekuatan ekstra. Jakarta-Bogor yang biasanya bisa 1 jam-an naik Moped sampai 3 jam. Tapi bila menikmati jalanan, sangat seru. Toh motornya enak juga," ucap Gibon.
Setelah dipakai harian, perawatan motor juga cukup murah dan tidak ribet. Bensinnya tidak boros.
"Sepeda motor ini cukup eksis di Eropa khususnya Jerman pada tahun 1950-1960-an. Pemiliknya di Indonesia pun sangat terbatas. Maka tidak aneh bila ada moped yang berkeliaran menjadi daya tarik para pengguna jalan," tutur Gibon.
"Servisnya tidak ribet. Tidak boros juga, kok," tutupnya. (ruk/rgr)












































Komentar Terbanyak
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta
Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus