Baca juga: Rifat: Mobil Klasik Itu Aset Bangsa |
Para produsen yang memproduksi mobilnya di Indonesia juga belum ada yang 100 persen menggunakan komponen lokal. Masih ada komponen yang belum bisa dibuat di sini sehingga produsen harus mendatangkannya dari negara asal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang namanya mobil nasional itu ya kita bikin dari awal jangan cuma ngerakit. Kalau cuma ngerakit atau masang-masang sekrup disini ya bukan mobil nasional," kata penggagas mobil Esemka, Sukiyat kepada detikOto, Selasa (3/4/2018).
Sukiyat yang mengaku mendapat julukan sebagai Henry Ford dari Indonesia karena berhasil membuat sebuah mobil itu mengaku saat ini belum ada mobil yang sepenuhnya dibuat secara lokal. Satu-satunya moibl yang sepenuhnya dibuat secara lokal adalah Esemka.
Sayangnya, mobil itu belum bisa dikendarai oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan Esemka sendiri diakuinya mengalami banyak kendala.
"Indonesia belum punya pabrik-pabrik khusus mesin, transmisi jadi pengembangan juga terkendala. Intinya saya masih terus transfer ilmu ke anak SMK supaya terus berkarya dan nggak banyak yang nganggur," jelas Sukiyat.
Padahal kata Sukiyat, dirinya dan anak-anak SMK mampu membuat mobil secanggih mobil-mobil Jepang bahkan Eropa.
"Saya bisa melebihi itu (mobil-mobil Jepang dan Eropa). Tapi semuanya kembali lagi membuat itu gampang, memasarkannya yang susah. Ibaratnya cabai 10 ons lawan 1 ons," tutup Sukiyat. (dry/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?