Dilansir Forbes, Selasa (3/4/2018), teknologi itu memungkinkan mobil untuk langsung melaporkan insiden kecelakaan kepada polisi.
Jadi jika pengendara tidak sadar atau mereka lupa dengan nomor penting yang harus dihubungi karena masih syok, mobil bisa langsung menghubungi pihak yang berwenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi ini merupakan buah dari hukum yang ditetapkan pada 2015. Dalam aturan yang sudah dilegalkan itu menyebut setiap produsen mobil wajib melengkapi mobil dengan eCall. eCall secara otomatis akan menghubungi 112, sebuah nomor darurat di Eropa, sama seperti 911 di Amerika. Nomor 112 akan tersambung dengan layanan darurat di seluruh Eropa.
"Dengan eCall waktu respons layanan darurat akan dikurangi sampai 50 persen di daerah pedesaan dan 40 persen di aera perkotaan. Hal ini bisa menyelamatkan nyawa 1.500 orang per tahun," yakin anggota parlemen Eropa Olga SehnalovΓ‘.
"Anggota Uni Eropa dan produsen mobil sudah diberikan waktu yang cukup untuk menyiapkan infrastruktur dan teknologi, jadi eCall akan langsung beroperasi di seluruh Eropa dan meningkatkan keselamatan warga yang sedang melakukan perjalanan di Eropa," ujarnya.
Bagaimana teknologi ini bekerja? Dalam kecelakaan yang serius, sistem akan menghubungi 112 secara otomatis, dan mengembangkan kantung udara di mobil secara nirkabel.
Sistem kemudian menggunakan satelit GPS Galileo, untuk mengirimkan lokasi kendaraan kepada layanan darurat. Proyek keselamatan ini merupakan hasil dari kontes ilmu pengetahuan remaja yang dikembangkan sejak 2001.
Beberapa negara Eropa sebenarnya sudah menggunakan eCall lebih awal. Slovenia sudah merilisnya tahun 2015, Italia di beberapa wilayah sejak 2017 dan Swedia di bulan Oktober tahun lalu. Sistem dikabarkan sudah berjalan sempurna.
Eropa sendiri menargetkan bisa mengurangi angka kematian akibat kecelakaan sampai setengahnya pada tahun 2020. Pada tahun 2016 jumlah kematian mencapai 25.500 orang, turun 19 persen dibanding tahun 2010 yang mencapai 31.500 orang. Pemasangan eCall diharapkan bisa terus mengurangi tren kematian akibat kecelakaan.
Bulgaria dan Rumania merupakan negara dengan angka kecelakaan tertinggi, sementara Swedia dan Inggris terendah di Eropa. Kecelakaan rata-rata terjadi di luar perkotaan. Karena itu peran layanan darurat yang cepat dan penentuan lokasi lewat GPS sangat kritis untuk mengurangi kecelakaan.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!