Cara Pelajar Bandung Belajar Selamat Berlalu Lintas

Cara Pelajar Bandung Belajar Selamat Berlalu Lintas

Tri Ispranoto - detikOto
Rabu, 28 Feb 2018 13:31 WIB
Foto: Tri Ispranoto
Bandung - Ratusan pelajar SD dan SMP di 30 sekolah di Kota Bandung telah selesai mengikuti program Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas (SELAMAT) yang digelar sejak empat tahun terakhir.

Program yang digagas oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children ini sudah dimulai pada 2014 dan berakhir Maret 2018 ini. Sebagai akhir rangkaian penyelenggara membuat Festival Keselamatan Berlalu Lintas di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution.

"Program ini untuk memperkuat keselamatan lalu lintas bagi anak-anak Kota Bandung. Terutama untuk 30 sekolah yang selama empat tahun ini kita dampingi," ujar Area Manager Save the Children Noer Pangroso disela-sela acara, Rabu (28/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Pelajar Bandung Belajar Selamat Berlalu LintasFoto: Tri Ispranoto

Noer mengatakan program tersebut adalah sebuah langkah memperkuat kapasitas dari pelajar, guru dan orang tua untuk peduli keselamatan dalam berlalu lintas.

Menurut Noer sebelumnya hanya 20 persen pelajar yang menggunakan helm saat berkendara, namun kini telah meningkat menjadi 45 persen. "Masih ada 55 persen yang belum. Tapi ini sudah ada improvment yang luar biasa," katanya.

Cara Pelajar Bandung Belajar Selamat Berlalu LintasFoto: Tri Ispranoto

Pihaknya menyebut program ini adalah sebuah keharusan yang perlu ditularkan pada pelajar. Sebab dari data yang ada 70 persen kecelakaan lalu lintas melibatkan anak-anak sebagai pelaku atau korban.

Soal program SELAMAT, Noer menuturkan ada beberapa hal yang diberikan pada pelajar. Di antaranya adalah cara memakai helm yang benar, cara memakai kendaraan umum agar selamat dan berjalan di pedestrian yang berkeselamatan.

"Ke depannya kami sudah mempersiapkan exit strategi agar sekolah lain bisa mengadopsi melalui jaringan 30 sekolah tadi. Ketika kami tidak mendampingi, mereka bisa melakukannya sendiri," ujarnya.

Saat ini, kata Noer, program yang telah diberikan selama empat tahun tersebut telah diadopsi oleh sejumlah sekolah sebagai kurikulum. Namun ada juga yang memilih untuk diadopsi sebagai ekstra kulikuler seperti Unit Keamanan Sekolah (UKS) dan Polisi Keamanan Sekolah (PKS).

Pada acara festival ini sejumlah perwakilan sekolah unjuk kebolehan dalam mengaplikasikan program tersebut. Selain mempraktikan langsung sejumlah gerakan, ada juga mereka yang membuka booth untuk menampilkan kreasi dengan tema selamat berlalu lintas. (bbn/dry)

Hide Ads