Mengenal Teknologi e-Power, yang Nggak Perlu Repot Ngecas di Jalan

Mengenal Teknologi e-Power, yang Nggak Perlu Repot Ngecas di Jalan

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 13 Nov 2017 15:47 WIB
Foto: Dina Rayanti
Tangerang - Nissan memiliki mobil listrik yang diklaim berbeda dengan mobil listrik pada umumnya. Mobil listrik Nissan ini mengusung teknologi e-Power yang pertama kali dikenalkan pada November 2016 saat Nissan Note e-Power diluncurkan di Jepang.

Sementara sistem penggerak elektriknya diadaptasi dari teknologi Nissan Leaf yang merupakan kendaraan listrik. Sistem penggerak rodanya menggunakan motor elektrik dengan tenaga dari baterai ion lithium.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi ini memungkinkan Note e-Power tak perlu dicas menggunakan charger eksternal alias tak perlu khawatir kehabisan baterai saat sedang di jalan dan tak ada tempat pengecasan listrik umum. Note e-Power menggunakan mesin bensin berukuran kecil untuk mengisi daya baterai ketika mobil sedang dikendarai.

Sistem Nissan e-Power dilengkapi dengan komponen utama seperti baterai ion lithium, generator listrik, motor listrik dengan output tinggi, dan mesin bensin kecil yang efisien.
Foto: Dadan Kuswaraharja



Karena 100 persen menggunakan penggerak motor listrik, maka roda hanya digerakkan oleh motor listrik. Kekuatan baterai ion lithium yang kompak dikirim ke motor listrik output tinggi e-Power dengan mesin bensin kecil mobil yang digunakan saat dibutuhkan untuk membantu mengisi daya ulang baterai.



Pengoperasiannya otomatis, menyala, dan mati sesuai kebutuhan dan tidak terhubung dengan roda mobil.

Ini berbeda dengan sistem hybrid konvensional, dimana motor listrik dengan output rendah digabungkan dengan mesin bensin untuk menggerakan roda saat kondisi baterai sedang lemah. Namun dengan sistem e-Power mesin bensin tak terhubung ke roda melainkan hanya untuk mengisi baterai saja.

Struktur sistem ini secara umum membutuhkan motor dan baterai yang lebih besar karena motor adalah satu-satunya sumber langsung untuk menggerakkan roda.

Sistem e-Power sendiri menghasilkan torsi yang sangat besar secara instan kemudian meningkatkan respons mengemudi dan menghasilkan akselerasi yang baik. Seperti kendaraan listrik pada umumnya efisiensi bahan bakarnya sebanding dengan mesin hybrid konvensional.

Pada saat pengurangan kecepatan, mesin kemudian berhenti dan daya regeneratif digunakan untuk mengisi baterai sampai kendaraan benar-benar berhenti. Ini menyebabkan tidak terjadinya pembuangan energi yang sia-sia selama pengurangan kecepatan.

e-Power mampu mempercepat, memperlambat, dan berhenti cukup dengan satu peda. Kendaraan bakal berakselerasi saat dipijak dan akan melambat saat pedal gas dilepas. (dry/ddn)

Hide Ads