Soal Ekspor ke Australia, Toyota Indonesia Harus Pelajari Ini

Soal Ekspor ke Australia, Toyota Indonesia Harus Pelajari Ini

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 03 Okt 2017 14:23 WIB
Soal Ekspor ke Australia, Toyota Indonesia Harus Pelajari Ini Foto: Toyota Australia
Jakarta - Toyota mulai hari ini, Selasa (3/10/2017), resmi mengakhiri produksi di Australia. Dengan berakhirnya produksi, Toyota fokus hanya dalam penjualan dan pemasaran di Australia. Mobil akan diimpor dari negara lain.



Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memproduksi mobil-mobil Toyota di Indonesia pun mempelajari kemungkinan ekspor mobil ke Negeri Kanguru itu. Menurut Corporate Public Relations Manager TMMIN Ika Astri Kristi, sebenarnya studi perluasan pasar ekspor TMMIN sudah lama dilakukan. Termasuk studi ekspor ke Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibilang kapan studinya sebenarnya udah lama juga. Dan sebelumnya kan karena memang di sana (Australia) sudah ada pabrik jadi kita bicara ekspor tidak dalam CBU, lebih ke part-part komponen. Kalau sekarang kan dengan di sana nggak ada pabrik berarti sekarang bicara CBU (ekspor mobil dalam bentuk utuh)," kata Ika saat dikonfirmasi detikOto melalui sambungan telepon, Selasa (3/10/2017).

"Cuma juga kita harus lihat pasarnya gimana. Makanya kita harus pelajari langsung ke sana (ke Australia), melihat apakah pasar di Australia itu cocok atau tidak dengan produk-produk yang selama ini kita (TMMIN) produksi," tambahnya.



Selain itu, lanjut Ika, soal ekspor mobil biasanya basisnya adalah pasar domestik di Indonesia. Produsen mobil tidak mungkin mengekspor mobil yang di pasar domestik sendiri tidak punya.

"Biasanya kalau kita bicara produksi massal kayak di Indonesia, berarti basic-nya domestik dulu, domestik permintaannya kayak apa. Makanya, ini matching pasarnya seperti apa, matching kebijakannya seperti apa, kebijakan di sini dengan kebijakan di Australia, itu yang harus kita pelajari. Studinya masih berjalan, nanti kalau kalau sudah ada result-nya kita umumkan lagi," ucap Ika.



Untuk diketahui, Toyota di Australia sudah memproduksi mobil selama 54 tahu. Biaya produksi yang makin mahal memaksa Toyota memasang bendera putih di Australia.

Total produksi mobil Toyota di Australia mencapai 3.451.115 unit. Dari angka itu, mobil Camry, Corolla dan Corona mendominasi produksi.

Toyota saat ini tercatat sebagai produsen mobil dengan angka penjualan tertinggi di Australia. Dengan tambahan Toyota, tidak ada lagi produsen mobil yang memproduksi mobil di Australia. Mahalnya biaya produksi serta nilai tukar yang tidak kompetitif memaksa pabrikan-pabrikan ini untuk menghentikan produksi di sana.

Toyota mengumumkan penghentian produksi di Australia sejak 3 tahun lalu. Selama 3 tahun terakhir, Toyota memberikan bantuan kepada karyawan berupa konsultasi pekerjaan, informasi lowongan pekerjaan, bursa kerja, agar karyawan bisa kembali bekerja. (rgr/lth)

Hide Ads