"Di Indonesia, beberapa kedutaan sudah menggunakan High Security Vehicle. Dimana kendaraan itu dibuat sesuai spesifikasi yang diinginkan instansi. Jadi tidak sama. Kaca dan ban disesuaikan dengan keinginan instansi," ujar Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (25/3/2017).
![]() |
Jodie menuturkan penjualan mobil-mobil anti peluru ini merupakan bagian dari program BMW Diplomatic Sales dan bukan ke konsumen langsung. "Tapi ke instansi pemerintah," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari BMW Group Indonesia sudah pasti selalu memperkenalkan kendaraannya termasuk instansi pemerintah Indonesia, kami sudah kenalkan High Security Vehicle dari BMW, sudah kami berikan spesifikasinya, tapi kami kembalikan lagi kepada Sekretariat Negara. Itu pasti ada prosedur sendiri, sudah ada prosesnya cukup panjang, dari memanggil semua pihak yang berkaitan dan memberikan penawaran, proses internal dari Sekretariat Negara. Pasti ada proses, pengecekan background. Kalau dari kami sudah lama dikenalkan, tapi itu kembali lagi ke Sekretariat Negara," ujarnya.
![]() |
Mengutip situs BMW, mobil keamanan tingkat tinggi ala BMW ini memiliki beberapa level pengamanan. Mobil disebut bisa tahan dari serangan senjata otomatis seperti AK-47, senjata kaliber .44 Magnum, sampai peledak. Modelnya pun beragam mulai dari SUV seperti X5, sampai Seri 7. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan