Dijelaskan General Manager Marketing Strategy NMI, Budi Nur Mukmin, visi baru itu adalah Nissan Intelligent Mobility. Nissan Intelligent Mobility merupakan panduan global Nissan dalam menghadirkan inovasi teknologi untuk masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.
"Nissan Intelligent Mobility akan menjadi pembeda merek Nissan dengan merek lain dan bagaimana menjawab kebutuhan konsumen untuk membuat hidup mereka lebih nyaman," kata Budi dalam acara Nissan Media Workshop 2016 di Bandung, Jumat (2/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fitur-fitur yang ada totalnya sekitar 50-60 fitur. Belum semua diaplikasikan di mobil-mobil Nissan di Indonesia. Itu adalah komitmen Nissan untuk melahirkan fitur-fitur tersebut di Indonesia. Kita percaya fitur ini berguna untuk customer kita," kata Budi.
Saat ini, masyarakat Indonesia memang sudah memiliki kesempatan untuk merasakan Intelligent Driving melalui fitur-fitur yang telah ada dalam beberapa mobil Nissan, seperti fitur Active Ride Control, Active Trace Control, Active Engine Brake, Nissan Safety Shield, Xtronic CVT Advanced Technology, Hands Free Power Door, dan Hill Start Assist. Beberapa mobil yang sudah menggunakan fitur dalam konsep Intelligent Driving di Indonesia adalah Nissan X-Trail dan Nissan Navara.
"Nissan Intelligent Mobility akan memasyarakatkan teknologi otomotif terdepan untuk memastikan semua konsumen memiliki akses terhadap inovasi Nissan dan mendapatkan manfaat nyata. Visi Nissan Intelligent ini juga tercermin dari beberapa teknologi khusus yang sudah kami terapkan pada model-model terbaru Nissan yang dijual di Indonesia," kata Presiden Direktur NMI, Antonio 'Toti' Zara dalam siaran persnya.
Selain itu, visi ini juga mencakup Intelligent Power. Kata Budi, Intelligent Power menyangkut teknologi tenaga penggerak mobil. Salah satunya adalah kendaraan ramah lingkungan seperti mobil hybrid dan mobil listrik. NMI telah meluncurkan X-Trail Hybrid yang mewakili inovasi Nissan Intelligent Power.
"Kalau untuk mobil listrik, kendalanya di Indonesia adalah infrastruktur. Mobil listrik butuh fasilitas charging station. Kalau belum ada charging station, orang enggak akan percaya diri menggunakan mobil listrik. Mau ke mana-mana ragu, takut baterai mobil habis di tengah jalan. Itu kendala utamanya. Begitu ada infrastruktur yaitu charging station, kita siap," jelas Budi.
Ketiga adalah inovasi Nissan Intelligent Integration. Sayangnya, visi ini, kata Budi, masih jauh untuk dihadirkan di Indonesia.
"Nissan Intelligent Integration misalnya baterai Nissan Leaf (mobil listrik Nissan) bisa menjadi sumber listrik untuk rumah, atau komunikasi mobil dengan mobil lain. Memang ini adalah sesuatu yang lebih jauh. Di negara-negara lain, teknologi ini sudah diluncurkan. Tapi, Nissan Indonesia bertanggung jawab agar fitur-fitur ini diluncurkan juga pada produk-produk kita," kata Budi.
"Fitur-fitur Nissan Intelligent Mobility dalam mobil Nissan saat ini telah merepresentasikan teknologi masa depan, memastikan bahwa setiap pemilik Nissan saat ini telah selangkah lebih dekat dengan teknologi kendaraan di masa mendatang. Nissan ingin masyarakat Indonesia dapat terus merasakan langsung manfaat dari visi Nissan Intelligent Mobility yang tersemat pada produk-produk Nissan yang akan datang di Indonesia," tutup Toti. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY
Pelajaran dari Kasus Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang