Meski demikian, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mengakui belum mendapatkan informasi mengenai kepastian kendaraan pedesaaan.
"Kendaraan pendesaan, saya belum di-update," ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, kepada detikOto, Selasa (29/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau dibuat ya tidak apa-apa, kalau dibutuhkan saja ya silakan saja. Asal dicek dulu kendaraan pedesaan apa yang dibutuhkan? Jenisnya apa? Mesinnya apa? Dan kalau memang dibutuhkan, otomatis itu ada (produsen) yang masuk ke segmen itu," tambahnya.
Sebelumnya mobil pedesaan muncul di Semarang dengan nama Arina. Bahkan mobil yang dibuat oleh seorang dosen jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini, menawarkan produk yang lebih keren lagi dengan melahirkan pikap 4x4 bertenaga.
Kendaraan itu cukup tangguh bahkan lancar ketika menanjak di anak tangga. Mobil yang diberi nama "Mobil Desa" itu terlihat gagah dengan body besar dan warna putihnya. Dengan mesin 1.000 cc, mobil bertipe pikap itu diklaim dapat menghasilkan tenaga yang lebih kuat dari pikap lain di kelasnya. Ketangguhannya pun dijajal di halaman auditorium Unnes.
Pembuat mobil itu bernama Widya Ariadi. Widya menegaskan mobil buatannya sudah lulus standar emisi Euro2 dan sudah diuji ketangguhannya dengan menempuh jarak 100 ribu Km. Bahkan saat dicoba naik tangga, ternyata mobil ini dengan mudah melewatinya.
"Ini sudah lulus standar emisi Euro 2 dan uji layak jalan 100 ribu kilometer. Sudah dicoba untuk jalan sampai ke Aceh," kata Widya di Unnes, Juni lalu.
Unnes sejak tahun 2012 memang menjalin kerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merancang mobil pedesaan sehingga terciptalah "Mobil Desa". Selama membuat mobil itu, mesin disuplai Viar, sasisnya dibuat di Tegal dan sisanya dikerjakan di Kota Semarang. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid