Memang motor yang dikendarai detikOto kali ini bukan model terbaru yang dirilis di Intermot, Jerman, beberapa waktu lalu, melainkan model lama tahun 2015. Tapi tak apa, minimal menghapuskan dahaga akan motor-motor klasik Honda.
detikOto mengendarai CB1100 selama sekitar 2 jam di jalan tol yang menghubungkan Penang, Malaysia hingga Kuala Lumpur. Jaraknya kurang lebih 200 km. Bersama Honda CB1100, detikOto melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desain Retro
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Desain Honda CB1100 ini mengadopsi siluet dari motor-motor klasik tahun 1970-an. Bagian-bagian seperti lampu depan, tangki, jok, hingga setang dan spionnya mencerminkan gaya retro.
Panel meternya juga dibuat klasik dengan jarum analog pada spidometer dan takometer berdesain bulat. Sementara untuk informasi seperti indikator sisa bahan bakar, jarak tempuh dan jam disajikan dalam layar digital kecil di antara spidometer dan takometer.
![]() |
Motor ini menggunakan pelek 18 inci jari-jari yang mewakili kesan klasik. Selain kesan klasik, Honda CB1100 juga terlihat berotot berkat mesin 4 silindernya. Apalagi, Honda memanfaatkan dua knalpot di kiri dan kanan.
![]() |
Bagian belakang pun tak kalah menarik. Lampu belakang dengan desain khas motor klasik tersedia pada CB1100 ini. Ditambah lagi dengan fender krom.
![]() |
2. Posisi Riding
Foto: dok Honda
|
Setang lebar yang mudah dijangkau membuat tangan detikOto begitu rileks. Lengan detikOto yang tertekuk membuat mengendarai CB1100 ini tidak mudah lelah.
3. Diterpa Angin dari Depan Saat Ngebut
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Mesin mampu menyemburkan tenaga hingga 66 kW pada 7.500 rpm. Sementara torsi maksimalnya bisa mencapai 91 Nm pada 5.500 rpm.
Mengikuti rombongan turing, detikOto memacu CB1100 dengan kecepatan rata-rata 120 km/jam. Sesekali, untuk merapatkan barisan, detikOto harus memacu CB1100 lebih cepat lagi.
Pernah saking jauhnya jarak antara detikOto dengan motor di depan, detikOto harus ngegas hingga 160 km/jam pakai motor ini. Tapi, untuk menjangkau kecepatan 160 km/jam perlu ada sedikit usaha. detikOto harus menundukkan badan agar angin tidak menerpa badan sehingga menghambat laju.
Maklum, Honda CB1100 ini tidak memiliki windshield seperti motor adventure. Sehingga pada kecepatan 120 km/jam saja angin dari depan menampar cukup kencang.
4. Kesimpulan
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Untuk posisi riding, Honda CB1100 cukup nyaman. DetikOto yang mengendarai CB1100 selama 2 jam tidak merasa cepat lelah.
Motor ini sepertinya cocok untuk perjalanan santai saja. Sebab, ketika diajak ngebut tanpa perlindungan windshield, angin menampar sangat kencang dari depan.
Meski begitu, Honda CB1100 memberikan sensasi unik bagi detikOto yang mengendarai di jalan tol. Mesin empat silinder segaris 1.140 cc memberikan suara gahar yang nyaman didengar.
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?