Menjajal Mobil Hidrogen Toyota Mirai di Sirkuit

Laporan dari Jepang

Menjajal Mobil Hidrogen Toyota Mirai di Sirkuit

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Kamis, 17 Des 2015 10:52 WIB
Menjajal Mobil Hidrogen Toyota Mirai di Sirkuit
Dok. Toyota
Tokyo - Dari sekian banyak mobil Toyota yang dipasarkan saat ini, satu mobil yang test drive-nya bikin penasaran adalah Mirai. Kebetulan Toyota memberikan detikOto kesempatan menjajalnya. Asyik!

Toyota memang bukan yang pertama mengembangkan mobil hidrogen di dunia, namun bukan berarti mereka leyeh-leyeh saja.

Buktinya beberapa waktu lalu, meski didera banyak kesulitan dalam hal infrastruktur, Toyota memberanikan diri merilis mobil hidrogen di beberapa negara, termasuk Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toyota merasa hidrogen bakal menjadi pilihan alternatif masyarakat berikutnya di masa depan. Setelah merilis mobil hybrid tahun 1997 lalu, Mirai menjadi produk pertama mobil hidrogen yang dijual massal.

Toyota memberikan kesempatan langka untuk menjajal mobil ini kepada wartawan Indonesia di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang beberapa waktu lalu. detikOto mengendarai mobil ini dan jujur beberapa fiturnya membuat detikOto terpesona.

1. Eksterior

Eksterior mobil memang terlihat agak aneh. detikOto sendiri menilai dari kejauhan mobil ini terlihat garang dengan grille depannya yang seperti kumis baplang, dilengkapi dengan β€˜mata’ lampu LED yang sipit.

Secara keseluruhan mobil dibuat Toyota lebih ekstrem dari mobil Prius. Bodi mobil terlihat seperti sedan pada umumnya dengan aspek aerodinamis yang mengalirkan udara dari bagian depan ke belakang mobil dengan sempurna.

2. Interior

Untuk menyalakan mobil, ada tombol start/stop seperti biasa, saat dipijit akan terlihat beberapa instrumen menyala, tapi jangan harap Anda akan mendengar raungan mesinnya.

Mesin Mirai sudah digantikan dengan motor listrik yang tenaganya diambil dari gas hidrogen. Joknya meski tidak istimewa, cukup nyaman untuk diduduki detikOto yang tingginya sekitar 165 cm.

Interiornya sendiri hampir mirip-mirip dengan Prius, mulai dari kenop persnelingnya, sampai instrumennya.

Bedanya dengan Prius, jika di Prius ada layar yang memperlihatkan sistem mesin bensin dan listrik menggerakkan mobil, maka di Mirai ada grafis yang memperlihatkan aliran udara dan gas hidrogen yang menghasilkan tenaga listrik.

3. Pengisian cepat

Toyota menuturkan untuk mengisi gas hidrogen di 2 tangki mobil yang terletak di bagian kursi bawah dan bagasi, cukup mudah. Mengisinya hanya seperti mengisi bensin biasa, dan paling lama sekitar 5 menit untuk mengisi penuh.

Yang menjadi perhatian serius adalah justru soal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBBH) sendiri yang masih kurang. Di negara Jepang sendiri yang sudah diberikan insentif, pembangunannya tergolong lambat. Sampai bulan November lalu, target 100 stasiun pun masih sulit.

Bagaimana kekuatan tangki hidrogennya? Toyota mengklaim tangki

4. Akselerasi cukup spontan

detikOto mengendarai mobil di sirkuit Fuji Speedway, bukan sirkuit utamanya, tapi sirkuit yang lebih kecil.

Berjalan beriringan dengan mobil pengawal dan mobil Mirai lainnya, detikOto diajak untuk berakselerasi ringan.

Memang dengan klaim akselerasi 0-100 km per jam mencapai 9 detik, Mirai bukanlah sebuah mobil sport. Tetapi saat kaki menginjak penuh pedal gas, terdengar suara raungan halus yang membuat mobil langsung bergerak cepat.

Berkat motor listriknya, mobil ini memiliki tenaga hingga 154 hp dan torsi maksimum 335 Nm.

Saat diajak slalom dengan kecepatan 40 km per jam melalui beberapa kerucut atau cone, mobil relatif memiliki handling yang enak. Pergerakan setir dan rodanya juga sudah menyatu sehingga mobil enak diajak slalom.

Sayang untuk kecepatan maksimal, detikOto tidak bisa berbuat banyak. Mobil pengawal di depan hanya memperbolehkan detikOto membawa Mirai sampai kecepatan 100 km per jam maksimal.

5. Fitur unik

Salah satu fitur unik di interior mobil adalah tombol H20. Ya tombol air. Memijit tombol ini akan membuat mobil β€˜pipis’ alias mengeluarkan air sebagai hasil reaksi antara gas hidrogen dan udara.

Air yang dikeluarkan dari knalpot mobil tidak terlalu banyak, paling maksimal sekitar 1 gelas setelah mobil melaju sejauh sekitar 2 km.

Jadi kalau Anda mengendarai mobil dan akan tiba di rumah, sebaiknya sebelum sampai rumah, tombol ini Anda pijit dulu agar airnya tidak membasahi garasi Anda.

6. Kesimpulan

Meski teknologinya beda, mengendarai mobil Mirai feelingnya tidak jauh berbeda dengan mobil hybrid Prius.

Anda saja untuk mendapatkan gas hidrogen tidak sulit, mobil bisa menjadi alternatif mobil ramah lingkungan yang menarik.

Poin Plus
1. Ramah lingkungan, hanya mengeluarkan air, tidak ada emisi karbon
2. Akselerasi tergolong oke untuk mobil β€˜hijau’.

Poin Minus
1. Harga masih mahal, di Jepang saja harganya mencapai hampir Rp 1 miliar.
2. Stasiun pengisian hidrogen masih minim.
Halaman 2 dari 7
(ddn/lth)

Hide Ads