Toyota memang bukan yang pertama mengembangkan mobil hidrogen di dunia, namun bukan berarti mereka leyeh-leyeh saja.
Buktinya beberapa waktu lalu, meski didera banyak kesulitan dalam hal infrastruktur, Toyota memberanikan diri merilis mobil hidrogen di beberapa negara, termasuk Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toyota memberikan kesempatan langka untuk menjajal mobil ini kepada wartawan Indonesia di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang beberapa waktu lalu. detikOto mengendarai mobil ini dan jujur beberapa fiturnya membuat detikOto terpesona.
1. Eksterior
|
Secara keseluruhan mobil dibuat Toyota lebih ekstrem dari mobil Prius. Bodi mobil terlihat seperti sedan pada umumnya dengan aspek aerodinamis yang mengalirkan udara dari bagian depan ke belakang mobil dengan sempurna.
2. Interior
|
Mesin Mirai sudah digantikan dengan motor listrik yang tenaganya diambil dari gas hidrogen. Joknya meski tidak istimewa, cukup nyaman untuk diduduki detikOto yang tingginya sekitar 165 cm.
Interiornya sendiri hampir mirip-mirip dengan Prius, mulai dari kenop persnelingnya, sampai instrumennya.
Bedanya dengan Prius, jika di Prius ada layar yang memperlihatkan sistem mesin bensin dan listrik menggerakkan mobil, maka di Mirai ada grafis yang memperlihatkan aliran udara dan gas hidrogen yang menghasilkan tenaga listrik.
3. Pengisian cepat
|
Yang menjadi perhatian serius adalah justru soal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBBH) sendiri yang masih kurang. Di negara Jepang sendiri yang sudah diberikan insentif, pembangunannya tergolong lambat. Sampai bulan November lalu, target 100 stasiun pun masih sulit.
Bagaimana kekuatan tangki hidrogennya? Toyota mengklaim tangki
4. Akselerasi cukup spontan
|
Berjalan beriringan dengan mobil pengawal dan mobil Mirai lainnya, detikOto diajak untuk berakselerasi ringan.
Memang dengan klaim akselerasi 0-100 km per jam mencapai 9 detik, Mirai bukanlah sebuah mobil sport. Tetapi saat kaki menginjak penuh pedal gas, terdengar suara raungan halus yang membuat mobil langsung bergerak cepat.
Berkat motor listriknya, mobil ini memiliki tenaga hingga 154 hp dan torsi maksimum 335 Nm.
Saat diajak slalom dengan kecepatan 40 km per jam melalui beberapa kerucut atau cone, mobil relatif memiliki handling yang enak. Pergerakan setir dan rodanya juga sudah menyatu sehingga mobil enak diajak slalom.
Sayang untuk kecepatan maksimal, detikOto tidak bisa berbuat banyak. Mobil pengawal di depan hanya memperbolehkan detikOto membawa Mirai sampai kecepatan 100 km per jam maksimal.
5. Fitur unik
|
Air yang dikeluarkan dari knalpot mobil tidak terlalu banyak, paling maksimal sekitar 1 gelas setelah mobil melaju sejauh sekitar 2 km.
Jadi kalau Anda mengendarai mobil dan akan tiba di rumah, sebaiknya sebelum sampai rumah, tombol ini Anda pijit dulu agar airnya tidak membasahi garasi Anda.
6. Kesimpulan
|
Anda saja untuk mendapatkan gas hidrogen tidak sulit, mobil bisa menjadi alternatif mobil ramah lingkungan yang menarik.
Poin Plus
1. Ramah lingkungan, hanya mengeluarkan air, tidak ada emisi karbon
2. Akselerasi tergolong oke untuk mobil βhijauβ.
Poin Minus
1. Harga masih mahal, di Jepang saja harganya mencapai hampir Rp 1 miliar.
2. Stasiun pengisian hidrogen masih minim.
Halaman 2 dari 7
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali