Kronologi 'Perebutan' Esemka

Kronologi 'Perebutan' Esemka

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Rabu, 22 Apr 2015 12:55 WIB
Jakarta - Mobil Esemka banyak diminati perusahaan mobil dari dalam dan luar negeri untuk diajak kerja sama. Tawaran itu juga datang dari Tiongkok. Dari Indonesia ada PT Garansindo Inter Global, PT Adiperkasa Citra Esemka dan dari luar ada BAIC.

Berikut kronologi β€˜perebutan’ Esemka oleh perusahaan-perusahaan tersebut:

6 Februari 2015:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono kini menggeluti dunia otomotif. Melalui bendera PT Adiperkasa Citra Lestari, Hendro yang juga mantan penasihat Tim Transisi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla itu berniat mengembangkan mobil nasional di Indonesia.

Perusahaan milik Hendropriyono tersebut melakukan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia Proton Holdings Berhard. Proton Malaysia akan membantu perusahaan milik Hendropriyono untuk memproduksi mobil di Indonesia.

Nota kesepahaman kerja sama kedua perusahaan perusahaan tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah dan CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono di Proton Centre of Exellence, Shah Alam, Malaysia Jumat (6/2/2015).

Turut menyaksikan penandatangan antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak,Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamad, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno.

"Kolaborasi akan menguntungkan kedua negara untuk mengembangkan produk di pasar yang lebih besar. Proton memiliki fasilitas, kemampuan dan pengetahuan desain, pengembangan dan manufaktur kendaraan merupakan satu-satunya perusahaan di ASEAN yang memiliki fasilitas riset dan pengembangan," ujar Harith.

Sementara Abdullah Mahmud Hendropriyono yang merupakan CEO dari PT Adiperkasa Citra Lestari menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah besar bagi industri otomotif Indonesia. Selain itu akan membuka lapangan kerja yang luas bagi rakyat Indonesia.

β€œDengan keahlian yang dimiliki, serta kesamaan budaya, kami yakin Proton bisa membantu melatih dan meningkatkan keahlian tenaga kerja ahli kami untuk pasar otomotif kami,” papar Hendropriyono. Kerja sama keduanya akan dievaluasi dalam 6 bulan.

10 Februari 2015

Menyusul kepergian Presiden Joko Widodo ke Malaysia menyaksikan perjanjian kerja sama PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton, banyak yang beranggapan proyek itu akan menjadi mobil nasional.

Namun presiden menegaskan untuk urusan mobil nasional yang dikembangkan adalah Esemka.

"Kalau bicara mobil nasional, tentu saja saya akan berbicara Esemka. Kalau mau bicara mobil nasional," ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (10/2/2015) dini hari.


25 Februari 2015

Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri ekonomi untuk membahas perkembangan industri otomotif nasional.

Usai rapat Jokowi berharap mobil Esemka bisa dikembangkan untuk angkutan pedesaan atau perkebunan. Esemka diharapkan bisa memproduksi sekitar 500 unit per bulan.

Pihak Esemka mengatakan, butuh modal awal Rp 100 miliar untuk mengembangkan produknya tersebut.

27 Februari 2015

PT Garansindo Inter Global menyanggupi suntikan Rp 100 miliar untuk Esemka.

"Garansindo sebagai perusahaan lokal memiliki mimpi visi dan misi Indonesia punya mobil produksi lokal. Kita siap berinvestasi, kita tidak perlu perlakuan khusus. Artinya, kalau sampai Garansindo berinvestasi dan Esemka jadi bagus, kita tidak perlu dapat perlakuan khusus," ujar CEO PT Garansindo Inter Global, Muhammad Al Abdullah

Menurut Memet, pernyataan Jokowi dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang mengatakan Esemka itu kalau diproduksi lokal (komponen lokal) bisa digunakan di instansi-instansi lokal saja sudah cukup. Esemka tidak perlu dapat perlakuan pajak khusus, karena ada aturan WTO (Badan Perdagangan Dunia).

Sebelumnya tahun 1990-an, proyek mobil nasional Timor gagal setelah pabrikan Jepang, Amerika dan Jerman menuntut perlakuan khusus yang diterima Timor.

"Esemka jangan sampai kena WTO lagi karena kita sudah 2 kali kena WTO, maka dari itu dukungan pemerintah itu perlu, tidak perlu aneh-aneh, yang kita butuhkan itu nasionalismenya para BUMN dan pemerintahan, kalau ada barang yang sama, kualitas yang sama kenapa harus merek lain," bebernya.

14 April 2015

Dua bulan setelah menyanggupi minat menyuntik modal untuk Esemka, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah mengeluhkan pihaknya susah untuk bertemu Esemka

21 April 2015

Perusahaan pimpinan AM Hendropriyono, PT Adiperkasa Citra Lestari dikabarkan tengah meminang Esemka. Nama perusahaan pun berubah menjadi PT Adiperkasa Citra Esemka (ACE). Ada situs khusus yang memperlihatkan berbagai artikel seputar kiprah perusahaan.


21 April 2015

PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) mengakui saat ini tengah melakukan pembicaraan serius dengan perusahaan Hendropriyono dan perusahaan lainnya baik dari dalam dan luar negeri untuk menggarap proyek mobil nasional. Selain perusahaan Hendropriyono juga ada BAIC dari Tiongkok.

(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads