Kalau sebelumnya detikOto sudah mempertanyakan ketangguhan Touran untuk melintai rute Jakarta-Puncak-Bandung-Lembang-Jakarta, rasanya terjawab sudah.
Kesan pertama ketika melihat dimensi Touran, seolah biasa saja. Desain Eropa khas volkswagen terlihat dengan sudut-sudut tajam mobil sport seperti VW Golf ataupun Polo, hanya yang ini pastinya lebih panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di depan mata, detikOto disuguhi dengan banyaknya tool case, dimana penumpang dijamin leluasa untuk menyimpan barang bawaannya. Mulai dari dashboard, door trim, bahkan atap pun terdapat 3 buah tool case yang berderet.
Mesin dinyalakan, ruang kabin tetap senyap. Ketika memandang ke belakang, penumpang sudah terisi 6 orang, lengkap dengan seat belt nya masing-masing, plus barang bawaan yang tersimpan rapih di bagasi.
Tak lama, Touran diajak melaju. tentunya, menyusuri jalan padat MT Haryono, pedal gas tidak akan di bejek ekstrim demi keselamatan bersama. Belum ada tanda-tanda kalau ini adalah mobil sport untuk keluarga.
Tapi begitu lepas gerbang tol Jagorawi, barulah detikOto teringat kata pengantar CEO GMM, Andrew Nasuri, yang mengatakan. "Untuk performa dan handling, silakan rasakan sendiri nanti, silakan ngebut, tapi hati-hati bagi driver yang tidak terbiasa memacu dalam kecepatan tinggi," ujarnya yakin.
Benar saja, ketika pedal gas dibejek, detikOto lumayan terkejut dengan performa MPV ini. Terutama ketika melihat jarum speedometer yang tidak membutuhkan waktu lama untuk menunjuk angka 140 km per jam.
Mesin TSI 1.400 cc nya benar-benar bekerja optimal. Tidak ada gejala mobil tersendat ketika hendak berakselerasi, meskipun dengan muatan 6 penumpang. Sehingga angka kecepatan 140 km per jam pun bisa ditingkatkan sampai 170 km per jam.
Begitupun ketika sudah memasuki kawasan Puncak. Ketika berakselerasi di
tanjakan, terasa mesin bergetar. Namun pihak GMM mengkonfirmasi hal itu.
"Mesin bergetar pertanda sedang terjadi perpindahan antara Super Charger ke Turbo, atau sebaliknya," ujar Andrew.
Semua penumpang dibuat terkagum-kagum oleh performa si Family Sport Car ini. Setiap tarikan mesin, teknologi Dual Clutch Gearbox (DSG) membuat perpindahan gigi hampir tidak terasa berjeda, sehingga membuat tenaga tetap prima karena tidak ada penurunan RPM yang signifikan.
Belum lagi suspensi dan handling. Kelokan demi kelokan dilalui begitu saja tanpa ada gejala bodi membuang. Begitupun dengan suspensinya yang berkarakter Medium, sehingga jalan bergelombang Puncak tidak sampai harus mengganggu kenyamanan penumpang, dan pengemudi pun tenang karena kestabilannya.
Hanya saja, semua kelebihan tersebut, sepertinya kurang begitu diimbangi dengan keadaan kabin. Sebut saja sektor entertaiment, sepertiΒ audio. Untuk mobil seharga hampir Rp 400 juta, seharusnya penumpang sudah dimanjakan dengan kualitas suaranya. Namun, setelah dikulik-kulik pun, suara audio Touran masih biasa saja.
Begitu juga dengan fitur-fitur lainnya, seperti tidak adanya panel kontrol pada lingkar kemudi. Kemudian material jok maupun door trim yang biasa saja.
Begitu pula dengan speedometernya yang tidak begitu dibanjiri indikator. Bahkan, salah satu pengemudi mengeluh dengan pemilihan warna pada indikator speedometer.
"Kok sudah warna backgroundnya merah, angka-angkanya pun berwarna merah, selain itu, warna ungu pada lingkaran angka tidak mencolok di mata supir, sehingga tidak mudah terlihat dari balik stir," ujar salah satu Jurnalis yang juga ikut mengemudi.
Itu sedikit saran, namun berbicara secara keseluruhan, Touran sudah cukup layak untuk dijadikan mobil keluarga dengan segmentasi yang sedikit berbeda.
"Mobil ini selain cocok untuk keluarga, juga asyik untuk diajak ngebut bila dipakai sendiri," ujar Head of Public Relations Department GMM, Wanny Bhakti.
Silakan buktikan dan rasakan sendiri, karena pilihan tetap di tangan Anda.
(bgj/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus