Carlos Ghosn Enggan Lari dari Medan Perang

Jakarta - Bos Nissan Motor Co dan Renault SA Carlos Ghosn menyatakan tidak akan mengundurkan diri dari pabrikan Jepang tersebut sebelum dia berhasil membuat Nissan kembali pulih dan mencetak untung lagi.

Dia mengatakan tidak akan meninggalkan Nissan dalam keadaan rugi seperti ini karena bila itu dilakukan berarti dia lari dari 'medan perang'.

"Jika sekarang Anda pergi, tidak bisa, karena itu berarti desersi," ujar Carlos seperti dikutip Reuters, rabu (13/5/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Carlos dikirim Renault yang memiliki 44 persen saham Nissan di tahun 1999 untuk memimpin pabrikan terbesar ketiga di Jepang ini.

Sebelumnya Carlos pun memang telah mengatakan harapannya untuk tetap berada di Jepang untuk 10 tahun lagi.

Pejabat Renault yang ketika pertama kali datang ke Nissan sebagai chief operating officer ini meyakini bahwa Nissan akan kembali dapat merasakan keuntungan penuh di tahun 2011 mendatang dengan asumsi permintaan mobil dunia ada di kisaran 54 juta unit dan nilai dolar tidaklah lebih dari 95 yen.

"Ada banyak peluang, tidak ada keraguan. Pertanyaannya hanyalah, apakah Anda dapat meraih peluang itu," ujar Carlos.

Nissan Motor Co mencatat kinerja yang kurang bagus. Perusahaan ini mencetak rugi sekitar US$ 2,4 miliar.

Dan karena kerugian tersebut pabrikan ini pun sampai harus mengurangi produksinya hingga 10 persen.

Untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar, maka Carlos pun membuat beberapa strategi, mulai dari pemotongan anggaran hingga rencana melakukan PHK terhadap 20.000 orang karyawannnya di seluruh dunia.

Nissan pun juga akan melakukan penghentian sementara proyek pembangunan pabrik baru di Tangier. Tadinya pabrik yang terletak di sebelah utara Maroko ini akan dibuka pada tahun depan dan mulai memproduksi 400.000 unit kendaraan di tahun 2013 mendatang.

"Untuk saat ini kami akan fokus pada usaha kami, pada keuangan kami, kami sebenarnya memiliki keuntungan, tapi sayangnya kesempatan itu terlewatkan," tukasnya.

Namun Carlos berjanji bahwa ketika nanti Nissan mengalami keuntungan lagi dan meninggalkan semua kekacauan keuangan sekarang ini maka dia baru akan bisa berpikir untuk mengembangkan sayap Nissan lebih lebar lagi.

"Tapi tidak untuk saat ini," ungkapnya.

(syu/ddn)