Roda kehidupan yang berputar, nasib seseorang tidak bisa ditebak. Siapa sangka seorang anak petani yang jauh dari kata makmur, menjadi yatim piatu di umur remaja, kini bisa menjadi konglomerat.
Hal itulah yang dialami oleh Wang Chuanfu. Dia merupakan Founder, Chairman, dan CEO BYD dengan total kekayaan bersih USD 17,7 miliar atau sekitar Rp 277 triliun, menurut Forbes, dikutip Jumat (16/8/2024).
Di balik kesuksesan tersebut, ada perjuangan yang dialami Wang Chuanfu. Dia bukan terlahir sebagai anak yang kaya raya.
Maestro bisnis itu lahir di sebuah desa pertanian di salah satu provinsi Anhui, dari keluarga petani miskin pada tahun 1966. Wang menjadi yatim piatu saat remaja dan dibesarkan oleh kakak laki-laki dan perempuannya.
Dia merupakan anak ketujuh dari 8 bersaudara, yang terdiri dari lima kakak perempuan, satu kakak laki-laki, dan satu adik perempuan.
Setelah kematian ibunya, tulang punggung keluarganya jatuh ke kakak laki-lakinya. Tapi saudara laki-laki Wang baru saja memulai keluarganya sendiri, dan Wang, tidak ingin menjadi beban bagi saudara laki-laki dan saudara iparnya, mengusulkan untuk hidup terpisah dan putus sekolah untuk mencari nafkah sendiri.
Wang dimarahi, saudaranya bersikeras bahwa dia harus fokus pada studinya dan tidak mengkhawatirkan hal lain. Wang Chuanfu menyeka air matanya, mengemasi tasnya, dan pergi ke Sekolah Menengah Wuwei.
Dia kemudian belajar kimia di Central South University dan memperoleh gelar master dari Beijing Non-Ferrous Research Institute yang membawanya untuk bekerja sebagai peneliti pemerintah sebelum mendirikan BYD pada tahun 90-an.
Dengan tekad dan ketabahannya, ia menjadi miliarder pendiri produsen mobil listrik terkemuka di dunia.
BYD didirikan oleh Wang Chuanfu pada tahun 1995, tetapi bukan sebagai produsen mobil. Dia memulai sebagai perusahaan baterai yang berdiri di atas lahan sewa bangunan dengan jumlah 20 karyawan. Mulanya perusahaan itu bekerja untuk mengembangkan baterai.
Selanjutnya pada tahun 2000, baterai BYD jadi sumber energi dari ponsel Motorola. Dua tahun berikutnya, BYD menjadi pemasok baterai lithium-ion pertama China untuk produk Nokia.
Tahun 2003 menjadi tonggak penting bagi BYD untuk masuk ke industri otomotif. Supaya bisa membuat mobil listrik, BYD belajar dari membangun mobil internal combustion engine (ICE). BYD mengakuisisi perusahaan bernama Qinchuan Automobile Company.
BYD kemudian berkembang pesat menjadi produsen baterai ponsel terbesar di dunia. Dari situ, perusahaan yang berbasis di Shenzen, Guangdong, ini kemudian merambah ke industri baterai kendaraan listrik, hingga akhirnya bisa membuat produk mobil listrik sendiri.
Mobil pertama yang diluncurkan adalah BYD F3. Itu bukan mobil EV (electric vehicles) tapi internal combustion engine (ICE).
Tahun 2007, BYD lalu membuat kantor pusat Pingshan New Area, Distrik Longgang, Shenzhen, Provinsi Guangdong.
Kesuksesan BYD yang diakui secara global ini juga membuat Berkshire Hathaway, perusahaan milik Warren Buffet, melirik BYD pada 2008 dan melakukan investasi senilai USD 232 juta. Pada saat itu Warren Buffet melihat BYD memiliki potensi untuk menjadi besar dengan inovasi dan kecanggihan teknologinya.
Tahun 2008, BYD meluncurkan mobil plug-in hybrid yang dilengkapi dengan panel sel surya yakni F3DM.
Tahun 2020, BYD membuat langkah besar di industri mobil listrik. Mereka membuat baterai BYD Blade Battery. Teknologi bisa membuat baterai tipis, menambah efisiensi pendinginan dan meminimalkan risiko terjadinya kebakaran.
Berlanjut pada 2021, BYD mengembangkan teknologi DM-I super hybrid dan platform mobil listrik e-platform 3.0, beberapa produk BYD yang memakai platform ini adalah Dolphin, Atto 3 dan Seal.
Dalam beberapa tahun terakhir, Wang Chuanfu menjadi salah satu dari 'The Green 30 for Bloomberg 2020', dia juga dinobatkan Fortune pada tahun 2020 sebagai salah satu dari 25 pemimpin terbesar dan orang paling berpengaruh di masa pandemi. Forbes China menempatkannya sebagai CEO Terbaik China dalam daftar 50 CEO Teratas tahunan mereka secara konsekutif dari tahun 2022 hingga 2023.
Sejauh ini, BYD telah mengajukan lebih dari 48.000 paten secara global dan lebih dari 30.000 paten secara internasional. BYD memelopori solusi energi baru tanpa emisi dan mengoperasikan kendaraan energi baru di lebih dari 400 kota di lebih dari 70 negara dan wilayah di enam benua.
Pada bulan Agustus 2023, BYD menduduki peringkat ke-212 dalam daftar Fortune Global 500. Namun rekor terus tercapai, BYD naik 69 peringkat pada Fortune 500 tahun 2024, mencatat lompatan terbesar yang dilakukan produsen mobil Tiongkok, dan menduduki peringkat ke-143 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.
BYD menyalip Tesla dan berhasil mencetak rekor penjualan mobil listrik di dunia. Produsen asal China itu berhasil mencapai target 3 juta unit pengiriman sepanjang tahun 2023. Angka tersebut jauh meninggalkan Tesla, yang pada laporan akhir tahunnya menyebut berhasil menjual 1,8 juta mobil listrik di bumi.
Simak Video "Video: BYD Atto 1 Harganya Mulai Rp 195 Juta, Ini Tampangnya!"
(riar/dry)