Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin jadi sorotan usai disinggung dalam film dokumenter berjudul 'Dirty Vote'. Menilik sisi lain dari Bey Machmudin, apa saja isi garasinya?
Bey memiliki harta sebesar Rp 9.477.614.231 (Rp 9,4 miliaran). Data itu diambil dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada Maret 2023 saat Bey menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.
Khusus isi garasinya, Bey Machmudin memiliki enam kendaraan bermotor dengan nilai mencapai Rp 563 juta. Berikut ini daftarnya:
- Sepeda Motor Vespa tahun 2012 ditaksir harganya Rp 18 juta
- Sepeda Motor Yamaha tahun 1973 ditaksir harganya Rp 35 juta
- Sepeda Motor Vespa Super tahun 1969 ditaksir harganya Rp 15 juta
- Mobil Honda BR-V tahun 2017 ditaksir harganya Rp 180 juta
- Mobil Toyota jenis sedan tahun 1988 ditaksir harganya Rp 40 juta
- Mobil Honda City tahun 2021 ditaksir harganya Rp 275 juta
Nama Bey disinggung dalam film dokumenter 'Dirty Vote'
Film dokumenter berjudul 'Dirty Vote' sedang menjadi sorotan usai menceritakan dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Pada salah satu segmennya, pakar hukum tata negara Feri Amsari menyinggung nama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin dalam film tersebut.
Sebagai informasi, film dokumenter 'Dirty Vote' berisikan pernyataan dari 3 pakar hukum tata negara, yakni Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Mereka menjelaskan terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
Saat dikonfirmasi, Bey menegaskan dirinya tidak akan mengomentari secara gamblang adanya film Dirty Vote yang tayang perdana pada Minggu, 11 Februari 2024 pukul 11.00 WIB.
"Kami selaku ASN, TNI Polri tidak mungkin berkomentar karena kami netral," ucap Bey usai apel Pergeseran Pasukan dan Patroli Gabungan Terpadu Pengamanan Pemilu 2024 di depan Gedung Sate, Bandung, Senin (12/2/2024) dikutip dari detikJabar.
Namun Bey dengan tegas membantah jika dirinya berpihak dalam Pemilu 2024 dan penunjukan dirinya sebagai Pj Gubernur Jabar dilakukan karena adanya kepentingan untuk memihak atau memenangkan kubu tertentu.
"Terkait saya ada di situ memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tapi saya netral sejak awal dan tidak pernah berpihak. Silahkan lihat teman-teman kapan saya berpihak, saya netral dari awal," tegas Bey.
"Saya netral dari awal, silahkan tunjukkan kalau saya tidak netral," pungkasnya.
Simak Video "Video: Curhat Bey Machmudin Soal Jumlah Penerbangan Bandara Kertajati "
(riar/rgr)