Intip Garasi Emil Dardak yang Dituding Jadi Joki Gibran saat Debat Cawapres

Jakarta -

Nama Emil Dardak tengah ramai diperbincangkan usia dituding jadi joki Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres. Menilik sisi lain, begini isi garasi Emil Dardak.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak tengah menjadi sasaran warganet. Pasalnya, Emil dituding menjadi joki Gibran Rakabuming Raka saat Debat Cawapres eblum lama ini. Dalam potongan video yang beredar di sosial media, tampak saat Gibran tengah berbicara di barisan belakang ada Emil yang juga berbicara.

Tak cuma itu, bagian leher Gibran juga disorot dan disebut menggunakan alat berupa bone conduction headphone. Alat itulah yang membuat netizen menuding bahwa Gibran mendapatkan arahan dari Emil Dardak yang duduk di barisan pendukung Prabowo-Gibran dalam menjawab atau menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terhadap lawan debatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isi Garasi Emil Dardak

Menilik sisi lain, isi garasi Emil Dardak cukup menarik disimak. Dari total harta senilai Rp 10.829.372.839 (10,8 miliar), isi garasi Emil hanya bernilai Rp 150 juta. Isi garasi itu juga hanya terdiri dari mobil semata wayang berupa Kijang Innova tahun 2014.

Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Emil 28 Maret 2023 untuk periodik 2022, mobil itu merupakan perolehan sendiri. Aset terbesarnya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 7.723.662.000, kas dan setara kas Rp 3.143.308.719, dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 30 juta. Emil juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 217.597.880.

Jawab Tudingan Jadi Joki Gibran

Adapun soal tudingan menjadi joki Gibran, Emil memiliki cara unik untuk menjawabnya. Emil Dardak mengunggah sebuah konten video bermuatan satire di Instagramnya @Emildardak. Dalam video ditampilkan Emil baru saja memesan alat bone conduction headphone. Begitu alat itu datang dia pun memamerkan alat itu ke Arumi.

Emil kemudian memasang alat itu di lehernya. Selanjutnya, Emil menunjukkan ekspresi heran karena dia tidak mendengar suara apapun padahal musik yang diputar dari HP Arumi sudah dalam volume maksimal.

"Nggak ada (suaranya)," kata Emil. "Sudah full (menunjuk tombol volume HP-nya)," jawab sang istri Arumi Bachsin. Arumi pun menyadari cara Emil meletakkan alat bone conduction headphone itu di leher bukannya di telinga. Arumi pun mengatakan bahwa bone conduction headphone seharusnya dipasang di telinga, bukan di leher.

Emil kemudian menyampaikan pernyataan satire itu kepada Arumi. Dia sampaikan bahwa sebagaimana yang disebutkan di internet, Gibran mampu mendengar arahan dari dirinya melalui bone conduction headphone yang dipakai di leher.

"Katanya dari sini bisa (di leher). Artinya yang di internet bisa dong, katanya bisa di leher. Rugi dong beli," ujar Emil memperlihatkan akting sedang kebingungan.