Legenda MotoGP Loris Capirossi masih aktif kebut-kebutan, baik dengan mobil maupun motor. Pebalap berjuluk Capirex itu sudah suka naik motor sejak kecil.
"Yah, mengendarai motor adalah yang terbaik. Karena saya mulai dari kecil, saya mulai mengendarai motor ketika saya berumur 4 tahun. Saya tidak pernah berhenti. Saya masih mengendarai motor. Saya punya motor MotoGP. Biasanya saya berkendara 4-5 kali setahun," ucap Loris saat ditemui detikOto di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Meski kini berusia 50 tahun, duta merek BMW M ini tak kalah jauh kalau dibandingkan dengan pebalap MotoGP terkini. Jika dibandingkan dengan lap time Francesco 'Pecco' Bagnaia, mungkin selisihnya hanya sekitar 3 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Well, di usia yang sudah 50 tahun dengan gap hanya 3 detik sudah lumayan lho, Loris! "Ya lumayan. Tapi itu cuma satu lap saja hahaha," canda Capirossi.
"Karena seperti yang Anda katakan, motor (MotoGP) itu sangat menguras tenaga. Dan itu benar. Saat saya menggunakan superbike, saya bisa melakukannya setengah jam tanpa masalah. Ketika saya naik motor MotoGP, saat saya ingin berusaha keras, satu lap, dua lap, dan setelahnya secara fisik itu sangat sulit," sambung Capirex.
Kata Loris, motor MotoGP sangat kuat dan menguras tenaga. Terutama pada saat pengereman ditambah perangkat aerodinamika pada motor membuat tenaga terkuras. Dalam melakukan pengereman untuk membuat motor mengurangi kecepatan pun tak mudah.
"Luar biasa menuntut banyak lho. Setelah dua atau tiga lap sulit. Harus tetap fokus. Apalagi saya juga tidak memiliki penglihatan seperti 20 tahun lalu," kata legenda MotoGP yang kini menjadi salah satu Race Direction MotoGP tersebut.
Meski masih suka kebut-kebutan, Loris Capirossi mengaku takut kalau anak satu-satunya main motor. Untungnya, putra Loris tak suka main motor.
"Saya punya satu anak, dia berumur 16 tahun sekarang. Tapi tidak ada sepeda motor. Sejujurnya saya sangat senang. Karena saya melakukannya selama lebih dari 30 tahun dan saya takut," ucap Loris saat ditemui detikOto di sela-sela Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika akhir pekan kemarin.
"Ketika saya melakukannya sendiri tidak masalah. Tapi melihat anak saya (kebut-kebutan dengan motor), saya sangat takut. Dia benar-benar berbeda," cerita Loris.
Kini, putranya melakukan kegiatan olahraga lainnya. Bukan main motor seperti ayahnya, putra Loris Capirossi justru melakukan olahraga yang tidak terlalu ekstrem.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini