Kevin Nizam Nabila menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pertama yang bekerja di pabrik Tesla Gigafactory Berlin-Brandenburg di Jerman. Kini, dia bekerja sebagai Supplier Quality Assurance.
Kevin mulai kerja di pabrik Tesla di Jerman sejak tahun 2022. Dia sudah kuliah di Jerman sedari 2016.
"Rencana awal sih penginnya kuliah aja ya, S1 dan S2 terus pulang. Tapi setelah lama di sini, kok rasanya ingin coba dulu berkarier di sini sekitar lima tahun lah," kata Kevin saat berbincang dengan detikcom di Berlin, Jerman, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Jember yang tumbuh besar di Surabaya itu memang menyukai dunia otomotif. Tak heran, dia menempuh pendidikan tinggi di Jerman. Kini, Kevin sedang menempuh pendidikan S2 di Technische Hochschule Brandenburg, sekitar 45 menit dari Kota Berlin.
"S1-nya di situ juga, Kevin ambil Energieeffizienz (Teknik Efisiensi Energi) untuk Master dan S1-nya ambil Teknik Industri, lebih fokus ke Elektro Teknik," ucap pria yang aktif sebagai pemuda Masjid Al-Falah Berlin IWKZ e.V dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin Brandenburg itu.
Kevin memang bercita-cita untuk bekerja di pabrik otomotif. Makanya, dia memilih kuliah di Jerman untuk bisa mewujudkan cita-citanya bekerja di pabrikan otomotif.
"Karena Jerman sendiri kan terkenal otomotifnya, ada Daimler, ada VW, ada Audi, Porsche, dari dulu memang ingin ada cita-cita seperti itu, kemudian bisa perlahan-lahan tercapai gitu," ujar Kevin.
"Dan kita dulu waktu di Indonesia, kecil suka berandai-andai 'Wah kapan gitu bisa punya mobil ini, mobil ini'. Dan selalu mengikuti perkembangan dunia otomotif lah di Indonesia. Setiap tahunnya ada regenerasi, tipe-tipe, model baru datang," sambungnya.
Sebelum di Tesla, Kevin juga sempat magang di Daimler. Dia benar-benar terjun mencari pengalaman di pabrikan otomotif di Jerman.
"Di situ (Daimler) saya kerja menangani mobil model A dan model B untuk Mercedes di Kota Karlsruhe. Selama satu bulan, magang di sana (Daimler) di production line, benar-benar terjun. Ya karena masih baru datang ya, jadi kita cari pengalaman sebanyak-banyaknya lah," sebutnya.
Sementara di Tesla, Kevin bergabung sejak 16 Mei 2022. Sudah sekitar setahun pria yang sempat bekerja di lini produksi Tesla dan kini mengawasi kualitas komponen dari pemasok ini berkarier di Gigafactory Tesla.
"Jadi waktu saya masuk ke Tesla itu, saya juga lagi jalan S2 semester satu. Eh kebetulan waktu di Tesla, udah diumumin keterima kan, jadi ya kita tetap jalan juga kuliahnya. Jadi beriringan," katanya.
Bekerja di Gigafactory Tesla menjadi sebuah kebanggaan bagi Kevin. Dia berharap, ada pula orang Indonesia yang bekerja di pabrik Tesla di Jerman.
"Senangnya kita juga bisa menginspirasi banyak orang untuk datang juga gitu. 'Eh ada ini orang Indonesia, ayo dong kita banyakin lagi kuota orang Indonesia untuk kerja di Tesla'. Di sana kita juga kerja sama orang Amerika Serikat, tenaga ahli dari orang India juga banyak, karena itu perusahaan global ya. Ada juga dari China juga," sebutnya.
Bersama Kevin, ada juga empat orang WNI lainnya yang bekerja di Gigafactory Tesla di Berlin. Mereka ada yang bekerja di bidang rekrutmen, bidang pembelian, bidang audit produk sampai bidang pengawasan kualitas.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah