Orang Indonesia Jadi 'Dokter' Harley-Davidson di AS, Berapa Sih Gajinya?

Orang Indonesia Jadi 'Dokter' Harley-Davidson di AS, Berapa Sih Gajinya?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 03 Apr 2021 09:55 WIB
Boyke Soerianata, Dokter Harley-Davidson di AS
Berapa sih gaji 'dokter' Harley-Davidson di AS. Foto: Dok. Prbadi Boyke Soerianata
Jakarta -

Boyke Soerianata adalah satu-satunya orang Indonesia yang menjadi 'dokternya' motor Harley-Davidson langsung di Amerika Serikat. Perjalanan panjang selama lebih dari 15 tahun telah ia lalui sebelum menjadi master teknisi Harley-Davidson.

Kini, Boyke telah menyandang predikat Master Technician di Harley-Davidson Motor Company (HDMC). Boyke berkiprah di dealership Harley-Davidson di Sacramento, California Utara, Amerika Serikat. Sebagai teknisi senior, tugas dia adalah menangani motor Harley-Davidson yang memiliki masalah tingkat menengah.

Berapa sih gaji sebagai dokter Harley-Davidson di Amerika? Boyke enggan menyebutkan pendapatan yang ia dapat sebagai Master Technician. Namun, dia membocorkan gaji teknisi tingkat pemula yang cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Entry Level Technician sekitar $30.000/tahun," sebut Boyke kepada detikcom.

Jika dirupiahkan dengan kurs hari ini (US$ 1=Rp 14.537) berarti gaji teknisi sepeda motor tingkat pemula di Amerika mencapai Rp 436.110.000 per tahun. Artinya, sebulan bisa mencapai Rp 36.342.500.

ADVERTISEMENT

Itu baru pendapatan teknisi level pemula. Jika sudah menyandang Master Technician seperti Boyke, mungkin akan lebih besar lagi.

Menurut Boyke, profesi teknisi sepeda motor apalagi Harley-Davidson di Amerika memang sangat terpandang. Untuk menjadi teknisi Harley-Davidson, perlu ada pendidikan khusus di Motorcycle Mechanic Institute atau MMI.

Perjalanan Boyke menjadi Master Technician di HDMC tak singkat. Kepada detikcom, Boyke bercerita sempat menjadi tukang potong rumput hingga pelayan restoran di sebuah hotel di Amerika. Sadar bekerja di perhotelan tidak bisa berkembang, Boyke ingin mencari cara lain. Karena kecintaannya kepada Harley-Davidson, dia disarankan bekerja di perusahaan motor gede tersebut.

"Mau banget (kerja di Harley-Davidson) tapi aku nggak punya dasar-dasar teknisi. Dia bilang ada Harley-Davidson University. Aku tertarik, tapi aku nggak bisa disana karena harus dites dasar-dasar teknisi. Akhirnya aku ikut program pasca-sarjana Motorcycle Technology di Sacramento City College. Aku kuliah lagi di sana, pagi kerja di hotel, malamnya kuliah, 2,5 tahun di sana," ucapnya.

"Dari city college dapat dasar-dasar, aku nekat lanjutin ke MMI. Pas lagi di MMI (Motorcycle Mechanic Institute, sekolah teknisi bergengsi di Amerika Serikat) dites dasar-dasar, Alhamdulillah aku punya edukasi awal dari Motorcycle Technology," sambungnya.

Lulus dari MMI, Boyke menjadi rebutan dealer Harley-Davidson di Amerika. Akhirnya, ia memutuskan berkiprah di dealership Harley-Davidson di California Utara sejak 2006.

Awalnya, Boyke bekerja di dealer Harley-Davidson sebagai entry level technician. Pekerjaannya pun sederhana, seperti mengganti oli dan sebagainya. Sampai saat ini, ia telah berkarier di sedikitnya 5 dealership Harley-Davidson di California Utara.

Berkiprah di negeri orang tak lantas membuat Boyke lupa tanah kelahirannya. Setahun sekali ia mudik ke Indonesia. Bahkan, kini ia sedang mendirikan sekolah online untuk melatih anak-anak Indonesia yang ingin tahu lebih dalam soal teknisi dan Harley-Davidson. Tak dipungut biaya, sekolah online itu digratiskan. Tujuan Boyke yaitu ingin menyalurkan ilmunya ke anak-anak Indonesia.

"Aku ingin banget teman-teman (di Indonesia) mengetahui tata cara profesionalisme dan kerja di Harley-Davidson. Dari November aku pulang ke Indonesia, aku udah rancang, aku undang teman-teman, bengkel-bengkel kecil, motor kecil, non-Harley-Davidson. Aku kupas tata cara inspection dan service Harley-Davidson," sebutnya.

Objektif dari sekolah online ini adalah untuk menyebarkan ilmu soal teknisi dan Harley-Davidson. Dia harap, banyak orang Indonesia yang bisa terangkat derajat ekonominya setelah mengikuti sekolah online ini.

"Target aku mempunyai benih-benih teknisi yang ada di pelosok Indonesia, Jakarta, Aceh, Papua dan lain-lain. Harus tahu ilmu-ilmu tentang Harley, setelah itu mereka akan berbagi sama teman-temannya. Kalau sudah pintar dia akan bertumbuh, tadinya dia kerjanya di (mengoprek motor) Mio misalnya, akhirnya dia punya ilmu di Harley, ada community di daerah-daerah dia bisa servis, ekonominya naik akhirnya," ucap pria yang ingin disapa Kang Boyke itu.




(rgr/lua)

Hide Ads