Jack Ma, pendiri grup Alibaba dengan total kekayaan saat ini mencapai US$ 56,3 miliar atau sekitar Rp 839,03 triliun hilang. Jack Ma dikenal pribadi yang ramah dan sederhana, bagaimana selera mobilnya?
Dikutip South China Morning Post (SCMP), Rabu (5/1/2020) Jack Ma yang saat ini masuk dalam daftar orang terkaya di China. Tapi dia memilih mobil yang sederhana dan praktis, yakni SUV Roewe RX5 lansiran tahun 2018.
Ini merupakan sebuah SUV yang diproduksi oleh SAIC Motor di China. Mobil itu diproduksi SAIC sejak tahun 2016. Roewe RX5 punya harga cukup terjangkau bagi orang terkaya di China itu. Kabarnya, Roewe RX5 punya banderol harga US$ 22.300 atau sekitar Rp 311 jutaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak seperti miliarder lain, Jack Ma kurang tertarik dengan sport car seperti Lamborghini atau Ferrari.
Mobil lain yang dimiliki Jack Ma ialah BMW 760 Li. Tercatat sedan lansiran Eropa itu dibeli Jack Ma pada tahun 2011 dengan nilai US$ 290 ribu atau sekitar Rp 4 miliaran.
![]() |
Lalu, Mercedes-Benz S-Class, Maybach 62S merupakan mobil termewah yang dimiliki Jack Ma. Triliuner China itu disebut memboyong mobil tersebut dengan bandeolan USD 492.602 atau sekitar Rp 7,2 miliar.
Diberitakan detikcom sebelumnya, Pendiri Alibaba Group asal China, Jack Ma dikabarkan telah menghilang lebih dari dua bulan. Awalnya dugaan itu datang saat dia tidak muncul pada episode terakhir ajang besutannya, 'Africa's Business Heroes'.
Sebelum keberadaannya tidak diketahui, Jack Ma pernah menyampaikan kritik terhadap pemerintah China yang membuat Presiden Xi Jinping murka. Kritik yang dilontarkan yakni terkait sistem regulasi keuangan China.
Jack Ma mengkritik sistem keuangan China sudah ketinggalan zaman. Dikutip dari South China Morning Post (SCMP) pada 18 November lalu, kritik itu hingga menyebabkan Xi Jinping memerintahkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) ANT Group dihentikan.
Jack Ma juga sempat menyarankan sistem keuangan China agar diperbarui menggunakan teknologi seperti big data, cloud, dan blockchain. Pasalnya sistem yang ada saat ini dinilai hanya untuk industri di masa lalu.
"Inovasi selalu datang bersama risiko, tidak ada inovasi tanpa risiko. Tapi risiko terbesar adalah jika mencoba meminimalisir risiko sampai nol," tutur dia, Selasa (5/1/2021).
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?