Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tengah menjadi buah bibir warganet, banyak yang mempertanyakan keberadaannya di depan publik selama pandemi Virus Corona. 'Bangku Kosong' yang dihadirkan Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa mewakili perasaan tersebut.
Mengupas sisi lain Menkes Terawan, khususnya di bidang otomotif, ternyata ia menyimpan motor jadul yang tidak terdaftar di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara lho. Penasaran motor apakah itu?
Mencukil LHKPN, Selasa (30/9/2020) dr Terawan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 90 miliar, tepatnya Rp 90.605.948.595. Kekayaan itu dilaporkannya pada 17 Maret 2020/Periodik - 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk aset kendaraan nilainya mencapai Rp 3.832.000.000, yang terdiri dari 4 mobil, dan 3 sepeda motor.
Pertama ada unit Honda CR-V Tahun 2013, dengan taksiran harga Rp 200.000.000. Selain itu, Terawan juga memiliki Lexus model RX200T Tahun 2017, Rp 1.100.000.000, dan juga Toyota Alphard G Tahun 2016, dengan taksiran harga Rp 800.000.000, dan terbaru Alphard 3.5 Q A/T tahun 2018 senilai Rp 1,6 miliar.
Sedangkan untuk sepeda motor, Terawan punya motor sejuta umat hingga motor sport, yakni Honda BeAT tahun 2010 senilai Rp 7 juta, Honda CBR 2018 yang ditaksir 75 juta, dan Kawasaki ZR800B lansiran 2013 senilai Rp 50 juta.
Menkes Terawan mengaku punya satu unit motor jadul yang penuh kenangan yang tidak terdaftar di LHKPN.
"Di rumah (masih) ada koleksi sepeda motor Honda C70 satu biji, tahun 1976," kata Terawan, saat berkunjung ke redaksi detikcom, Selasa (29/10/2019) malam.
Meski sudah berusia uzur, Honda C70 milik dr Terawan dikatakan masih 'sehat' dan bisa dikendarai secara normal.
"(Motor ini) masih dirawat dan masih (bisa) jalan. (Karena) ini motor zaman perjuangan (dulu)," ungkap lulusan Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta itu.
![]() |
Menkes Terawan tengah menjadi perbincangan masyarakat, sebelumnya Mata Najwa menyiapkan bangku kosong untuk Menkes Terawan yang menurutnya sudah berulang kali diundang namun tidak pernah hadir. Karena Terawan tidak hadir, Najwa menyampaikan beberapa pertanyaan terkait pandemi COVID-19 ke bangku kosong tersebut.
Beragam respons bermunculan. Ada yang menyebut sentilan Najwa sebagai bentuk bullying terhadap Terawan, tetapi tidak sedikit pula yang merasa terwakili oleh pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan Najwa.
Faktanya, Menkes Terawan belakangan ini sangat jarang tampil di depan publik untuk menyampaikan perkembangan situasi pandemi. Setidaknya, dibandingkan pada masa-masa awal pandemi ketika celetukan-celetukan Terawan sering jadi kontroversi.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah