Ghosn menjadi buruan internasional setelah dia kabur dari Jepang untuk menghindari sistem pengadilan Jepang yang disebutnya curang. Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/1/2020), seorang sumber yang dekat dengan Ghosn mengatakan Ghosn jadi nekat kabur setelah adanya penundaan pengadilan dan sulitnya berkomunikasi dengan istrinya.
Aparat Lebanon sendiri belum memutuskan apakah akan memanggil Ghosn namun dia menekankan Lebanon tidak punya kebijakan mengekstradisi warga negaranya ke negara asing. Biasanya, dalam kasus sebelumnya, dimana Lebanon menerima red notice dari Interpol, tersangka tidak ditahan namun paspor mereka disita dan kalau ingin bebas harus membayar jaminan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dari Turki, kepolisian menahan 7 orang, termasuk 4 pilot sebagai bagian dari investigasi kasus Ghosn. Pihak yang ditahan lainnya adalah staff airport dan seorang pekerja kargo. Dari data penerbangan terlihat Ghosn menggunakan 2 pesawat yang berbeda untuk terbang ke Istanbul dan Lebanon.
Ghosn akan melakukan jumpa pers pada 8 Januari menjelaskan kaburnya dia dari Jepang. Namun dia meminta keluarganya untuk tidak dikait-kaitkan. "Sudah ada spekulasi di media soal istri saya, Carole, dan anggota keluarga lain memiliki peran dalam kepergian saya dari Jepang. Semua spekulasi itu tidak akurat dan salah. Saya sendiri yang mengatur kepergian saya. Keluarga saya tidak ada peran sama sekali," ujar Ghosn dalam pernyataannya.
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?