Biaya Restorasi Mobil Sean Gelael Rp 1 Miliar Lebih

Biaya Restorasi Mobil Sean Gelael Rp 1 Miliar Lebih

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 03 Okt 2019 19:19 WIB
Foto: Luthfi Anshori
Jakarta - Ford Mustang Fastback 1967 milik pebalap Formula 2 Sean Gelael, jadi salah satu artis, yang meramaikan etalase Indonesia Modification Expo (IMX) 2019. Mobil Sean dibawa langsung oleh sang bengkel rekanan, Gearhead Monkey Garage (GMG).

"Kenapa saya kemudian bawa mobil ini? Karena mobil-mobil yang saya siapkan untuk IMX 2019 tertahan pengerjaannya lantaran spare part banyak yang belum sampai ke Indonesia. Akhirnya hanya bawa Mustang ini. Ini mobil spesial, karena ini mobilnya Sean Gelael," kata builder Gearhead Monkey Garage Iman Afif Kusumo.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ford Mustang Fastback 1967 milik Sean telah mengalami modifikasi besar-besaran, bahkan desainnya dikonversi menjadi Mustang Eleanouer seperti di film Gone in Sixty Second.

Menurut Iman, biaya yang dihabiskan untuk restorasi kurang lebih sekitar Rp 1,1 miliar.

Ford Mustang Sean GelaelFord Mustang Sean Gelael Foto: Luthfi Anshori/detikOto


"Proses pengerjaan di Indonesia, spare part semua kami order dari AS, kulit kami kerjakan di sini. Joknya bekerja sama dengan Verto, untuk suspensi kami pakai RRS Suspension dari Australia," jelas Iman.

Sementara untuk pihak GMG, banyak mengerjakan tugas untuk pengecatan dan bodi, termasuk area mesin yang di-tuning ulang.



Dijelaskan Iman, sebenarnya cukup mudah untuk membangun ulang Ford Mustang, sebab komponen-komponen mobil ini masih diproduksi ulang di AS.

"Kesulitannya saat kita membutuhkan barang itu cepat, dan kendala utama adalah waktu pengiriman, juga impor barang ke Indonesia. Jadi ada beberapa barang yang tidak dilarang, tapi ada beberapa yang dilarang. Nah kalau dilarang kan kami harus mengakali dengan mencari barangnya di Indonesia," kata Iman.

Sean GelaelSean Gelael Foto: Luthfi Anshori/detikOto


Menurut Iman, ada beberapa part original yang tidak bisa dibeli dari luar sebab adanya aturan Lartas (Larangan Terbatas).

"Contoh misalkan ban, kami enggak bisa beli dari luar. Karena itu Lartas (Larangan Terbatas), daripada pusing izinnya lebih baik beli saja dengan supplier ban di Indonesia," kata Iman.

"Contoh lain AC, semua itu pakai lokal. Karena AC dari luar kan dia harus pakai heater, sementara di Indonesia kan enggak perlu. Yaudah AC semuanya saya pakai dari Indonesia," pungkasnya.


(lua/lth)

Hide Ads