Kendaraan bermotor yang melewati jalan di ibukota Jakarta tipa tahunnya selalu meningkat. Kemacetan pun tak terhindarkan. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik Jakarta, pertumbuhan kendaraan bermotor selama lima tahun terakhir mencapai 8,75 persen per tahun.
Jika dirinci menurut jenis kendaraan, sepeda motor mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 9,14 persen per tahuh. Setelah itu mobil penumpang sebesar 8,09 persen per tahun.
Bagaimana janji calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta di sektor transportasi? detikOto merangkum janji-janji cagub dan cawagub yang sudah disampaikan selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjanji menurunkan kemacetan di Jakarta secara drastis dalam 5 tahun.
"Di Jakarta ini ada 10 juta penduduk, tapi ada 13 juta motor," kata Anies.
Menurut Anies, masalah utama kemacetan lalu lintas adalah perpindahan populasi dari rumah ke tempat kerja. Namun, kondisi transportasi di Jakarta masih belum mendukung.
Mereka berjanji akan membuat transportasi publik massal, bukan non-massal seperti taksi ojek, tapi peningkatan transportasi publik massal dengan rute yang mengikuti rute sebaran penduduk. "Titik transitnya ditambah banyak sekali, kualitas kendaraan ditingkatkan, kenyamanan ditingkatkan, dan harganya Rp 5.000 dari mana saja ke mana saja. Jadi Anda pindah pun, cukup Rp 5.000," ucap Anies.
Program layanan transportasi terintegrasi ini disebutnya sebagai OK O-Trip. Anies-Sandi menawarkan terobosan transportasi umum gratis untuk warga miskin, lansia, guru, PNS, anak sekolah, dan warga tidak mampu dan pemegang KJP dan KJS.
Cawagub Sandiaga Uno mengatakan jika terpilih memimpin Jakarta, dirinya berencana melakukan moratorium mobil mewah. Menurut Sandiaga, mobil mewah di Jakarta sudah terlalu banyak. Namun, moratorium tersebut masih dalam proses kajian.
![]() |
"Kami lagi kaji program tersebut, tentu diserang dan dibully kelas menengah atas, merasa ini enggak adil. Menurut saya, kalau kita moratorium dua tahun mobil mewah, ini memberikan sinyal kepada masyarakat menengan bawah, bahwa kita memperhatkan mereka," kata Sandiaga.
Sandiaga memastikan hanya membidik mobil mewah saja. Mobil Low Cost Green Car (LCGC) tidak dimoratorium.
2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat
![]() |
Sebagai gubernur incumbent atau petahana, Ahok menginginkan masyarakat Jakarta tidak lagi tua di jalan. Ahok-Djarot akan membangun Light Rail Transit (LRT) yang dimulai dengan pembangunan koridor 1 Kelapa Gading-Veelodrome sepanjang 6 Km. Ahok-Djarot juga berencana akan membangun 7 koridor LRT lainnya untuk menghubungi berbagai wilayah di Jakarta.
Seluruh moda transportasi publik dan fasilitas pendukung seperti stasiun, terminal, halte, dan trotoar juga akan diintegrasikan.
Proyek besar lainnya adalah penyelesaian pembangunan MRT (Mass Rapid Transit). Dengan MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI akan ditempuh dengan waktu tidak sampai 30 menit.
Mengenai pembatasan mobil untuk mengatasi macet, Ahok lebih menyukai membatasi mobil dengan menerapkan kebijakan ERP (Electronic Road Pricing), ketimbang membatasi mobil-mobil dengan usia tertentuu di jalanan ibukota.
![]() |
Ia juga lebih suka dengan pajak progresif. Artinya siapa saja bisa melintas asalkan membayar tarif tertentu.
"Itu yang belum jelas, tapi saya lebih cenderung ada juga kita ERP, jadi logika ERP sama pajak yang mahal. Kalau pembatasan mobil itu ada jeleknya, orang kalau demen mobil tua gimana, jadi kita lebih cenderung ke pembatasan ERP kebijakan yang pasti sama pajak progresif jadi kendaraan yang makin tua, yang terlalu lama bisa murah," tutur Ahok.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis