Potensi itulah yang memantik minat pabrikan asal Inggris, Triumph Motorcycles Limited melalui anak perusahaannya, PT Triumph Motorcycle Indonesia, untuk menggarap pasar motor jenis itu.
"Kami melihat pasar Indonesia akan terus berkembang. Karena ekonomi terus bertumbuh, dan kelas menengah yang bertambah," tutur Managing Director PT Triumph Motorcycle Indonesia Paulus B Suranto kepada detikOto, di sela acara peluncuran 12 model Triumph di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (17/09/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Triumph kembali serius menggarap pasar motor gede Indonesia. Apa yang menjadi pertimbangan?
Iya. Triumph memang telah masuk ke Indonesia sejak 2011. Saat itu produk Triumph dipasarkan oleh beberapa distributor. Saat ini populasi motor Triumph, sekitar 150 -160 unit.
Melihat fakta itulah, kami ingin memastikan kelangsungan pemasaran Triumph di Indonesia. Sebagai anak perusahaan Triumph Motorcycles Limited, Inggris, kami ingin memberi kepastian kepada pecinta motor Triumph bahwa kelangsungan dan kenyamanan mereka terjamin.
Alasan lainnya, ya tentu saja potensi pasar Indonesia yang besar. Saat ini pangsa pasar motor premium di Tanah Air mencapai 4.000 unit. Ini saya perkirakan akan terus meningkat mengingat bertambahnya jumlah kelas menengah.
Berapa besar pertambahan jumlah kelas menengah itu, sehingga menjadi pertimbangan tersendiri?
Saya pernah membaca hasil penelitian sebuah lembaga investasi asal Amerika Serikat yang berkantor di Singapura. Disebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia bertambah 50 juta orang. Mereka adalah individu-individu yang memiliki daya beli tinggi.
Mereka orang-orang muda yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pertambahan itu didorong oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.
Dari sekian banyak calon pembeli potensial, segmen mana yang dibidik Triumph?
Tentu saja calon pembeli yang memiliki daya beli tinggi, atau mapan secara finansial. Maklum harga produk Triumph tentyu berbeda dengan motor biasa. Tetapi kalau melihat produk yang dibuat, sebenarnya segmen kami itu mereka yang betusia 25 β 26 tahun hingga 70 tahun.
Sebab, produk kami memang sangat fleksibel dan bisa dipakai oleh mereka dengan rentang usia itu. Itulah kelebihan produk kami.
Ada fakta yang luput dari perhatian. Banyak pembeli potensial, namun belum memiliki dana yang cukup. Ada cara untuk menyiasati ini yang dipakai Triumph?
Iya, kami bekerja sama dengan beberapa lembaga pembiayaan, salah satunya Oto Multiartha, menyediakan fasilitas pembiayaan dengan tenor hingga lima tahun. Artinya, mereka bisa memanfaatkan fasilitas kredit tersebut.
Sebab, harus diakui, saat ini banyak orang yang layak untuk mendapatkan pembiayaan dari bank maupun lembaga pembiayaan, dilihat dari penghasilan. Saat ini mereka belum memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembelian secara cash.
Anda menyebut, saat ini model yang diluncurkan di Indonesia baru 12 model dari 26 model yang telah dipasarkan di seluruh dunia. Ada pertimbangan khusus terutama melihat kompetitor?
Oh.. bukan-bukan. Kami memang sengaja meluncurkan 12 model yang menjadi jagoan kami. Sebab, pengalaman menunjukkan, 150 β 160 model yang telah dipasarkan di Indonesia sejak 2011, yang paling banyak dibeli konsumen adalah model Classic Modern.
Tetapi kalau sekarang 12 yang didahulukan, itu hanya soal waktu saja. Sedangkan 14 model lainnya segera menyusul. Kapan waktunya? Ya segeraβ¦ ha ha ha haβ¦
Produk Triumph baru masuk ke Indonesia 2011. Artinya brand Triumph juga belum sekuat pabrikan lain. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperkuat brand awareness Triumph?
Tentu ada berbagai cara. Tetapi produk Triumph ini kan produk yang unik, bukan hanya bersifat niche tetapi juga bersifat emosional. Sehingga strategi untuk menyentuh emosional calon pembeli potensial taste-nya juga berbeda.
Misalnya kami melakukan peluncuran, kemudian kami hadir di pameran otomotif berskala internasional seperti Indonesia International Motor Show, dan yang tidak kalah penting adalah melakukan komunikasi secara intensif.
Komunikasi seperti apa yang Anda maksud?
Kami memberikan layanan prima kepada konsumen dengan menyediakan layanan komunikasi secara interaktif melalui komunikasi digital antara konsumen dengan Triumph.
Fasilitas itu terdiri dari facebook, twitter @TriumphRider, website www.triumphmotorcycles.co.id, serta microsite www.triumphrider.id. Bahkan, dalam perkembangannya akan dilanjutkan dengan instagram dan youtube.
Faktor komunikasi itu sangat penting, karena mencerminkan kepedulaian dan layanan, sehingga pelanggan puas. Kepuasan pelanggan menjadi salah satu indikasi dari kualitas brand.
Bicara soal kualitas brand itu, tentunya tidak lepas dari delivery atau jaringanβ¦
Oh iya. Itu juga sudah kami rencanakan. Rencana, setelah dealer di Jakarta dan Banten, kami akan membangun beberapa dealer di luar dua kota itu.
Kami akan membangun jaringan di Jawa Barat yaitu di kota Bandung, Jawa Tengah di Solo/ dan Semarang, di Jawa Timur yaitu Surabaya serta Bali di Denpasar.
Dengan segala upaya itu. Berapa sih target penjualan Anda?
Kalau dari Triumph Inggris tidak mematok target volume. Volume bisa sebesar-besarnya. Tetapi kami menargetkan paling tidak, market share kami bisa mencapai 10 persen dari pangsa pasar yang ada. Kalau sebelumnya pangsa pasar itu kan 4.000, tetapi terus bertumbuh, sekarang mungkin 6.000 unit. Makanya kami targetkan bisa menjual 600 unit per tahun.
Soal produk apakah ada kemungkinan dirakit di Indonesia?
Kalau kemungkinan tentu ada. Tetapi kami harus melihat perkembangan pasar. Saat ini produk kami langsung didatangkan secara built up utuh dari Inggris dan Thailand. Yang dari Inggris itu antara lain model kategori Classic Modern, Roadster, Thunderbird, Rockett, dan Explorer.
Sedangkan produk Triumph yang diproduksi di Thailand, kami mendapatkan keuntungan. Sebab melalui skema Common Effective Preferential Tariff produk tersebut mendapatkan keringan tariff bea masuk hingga nol persen. Jadi harganya pun lebih murah.
Β
(arf/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat