Motor listrik Smoot Tempur hadir dengan fitur unik dan beda dari motor listrik lain yang sudah lebih dulu beredar di Indonesia, yaitu metode swap atau tukar baterai. Dengan fitur ini, akankah membuat Smoot lebih efisien?
Nah perlu diketahui, dengan hadirnya fitur ini setiap pembeli Smoot Tempur tidak dibekali dengan charger. Alhasil, pemilik Smoot Tempur tidak perlu repot untuk mengisi daya secara mandiri.
![]() |
Jadi saat baterai motor akan habis, pemilik kendaraan tinggal mencari lokasi penukaran baterai. Setelah menemukan lokasi penukaran baterai, pemilik motor tinggal memasukkan baterai ke mesin carger dan menggantinya dengan baterai lain yang sudah terisi penuh.
Saat ini gerai penukaran baterai Smoot terdapat di sekitar 100 lokasi di wilayah DKI Jakarta. Itu terdiri dari lokasi mini market dan beberapa SPBU.
Lalu, pemilik Smoot Tempur ini membayar apa dong? Nah, pemilik Smoot Tempur, ketika membeli motor listrik ini, akan diarahkan untuk mengunduh aplikasi 'Swap'.
Di aplikasi tersebut, pemilik Smoot dapat membeli semacam token atau kuota perjalanan. Nantinya, kuota ini yang dapat membuat Smoot Tempur berjalan.
![]() |
Jadi, walaupun Smoot Tempur ini terisi penuh daya baterainya, jika sang pemilik Smoot Tempur tidak mempunyai token atau kuota perjalanan di aplikasi Swap, maka motor tidak dapat berjalan.
Untuk urusan harga atau biaya kuota perjalanannya, Swap dan Smoot menjualnya dalam berbagai paket. Termurah ada di paket 100 km yang dibanderol Rp 20 Ribu, lalu ada 250 km yang dibanderol Rp 45 Ribu dan 500 km seharga Rp 80 Ribu.
Berarti untuk satu kilometer, mengendarai Smoot Tempur ini butuh biaya mulai dari Rp 160 hingga Rp 200 perak, tergantung dari paket kuota perjalanan mana yang dibeli. Hal ini yang membuat Smoot Tempur sangat efisien.
Jika dibandingkan dengan motor matik yang punya konsumsi bahan bakar 40 km/liter dan menggunakan bensin non subsidi dengan harga kisaran Rp 10 Ribu. Maka Smoot Tempur tetap lebih efisien.
Perbandingannya, setiap satu kilometer Smoot Tempur butuh biaya Rp 160-200 perak, sedangkan motor matik bensin butuh biaya Rp 400 perak.
Belum lagi jika berbicara soal perawatan rutin. Jelas motor listrik menang dari motor berbahan bakar bensin, yang butuh penggantian oli secara rutin.
Nah, kendala Smoot Tempur ini ada pada ketersediaan jaringan penukaran baterai yang masih belum banyak dan saat ini baru tersebar di kota Jakarta saja. Jadi untuk urusan ini, Smoot Tempur masih kalah jauh dibanding motor bensin.
![]() |
Selain itu, Smoot Tempur ini juga punya keterbatasan akan kecepatan maksimal. Sehingga terkadang, menggunakan motor bensin masih lebih terasa pas. Apalagi, jika penggunanya tinggal di kota satelit, dan tiap hari melalui jalan lintas kota.
Tapi hadirnya Smoot Tempur ini perlu disambut baik. Apalagi, seiring bertambahnya jaringan penukaran baterai Swap, maka motor listrik ini juga semakin menarik untuk menggantikan posisi motor bensin untuk harian.
(mhg/din)
Komentar Terbanyak
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?