Impresi All New Aerox 155 Connected: Dari Jalan Raya sampai ke Aspal Sirkuit

3. Posisi Berkendara

Secara dimensi motor ini masih terlihat lebar dari generasi sebelumnya. All New Aerox saat ini memiliki panjang 1.980 mm x lebar 700 mm x tinggi 1.150 mm. Jarak terendah ke tanah 143 mm, dan tinggi tempat duduk 790 mm.

Oke saat motor berhenti, posisi kaki rider yang memiliki tinggi sekitar 168 cm hampir menapak sempurna. Posisi saat berkendara juga terbilang nyaman. Apalagi ditunjang dengan jok yang posisinya pas.

Test ride All New Aerox 155 Connected Foto: Ridwan Arifin

Sama dengan generasi sebelumnya, posisi setang juga tidak terlalu tinggi, tidak juga terlalu rendah. Dengan gaya berkendara seperti ini cocok untuk melibas mobilitas di jalan perkotaan.

Posisi duduknya bertingkat antara posisi pengendara dan penumpangnya. Berbeda dengan saudaranya, NMAX yang kakinya bisa lebih santai atau selonjoran. Posisi lutut All New Aerox 155 ditekuk layaknya motor matik di pasaran.

Test ride All New Aerox 155 Connected Foto: Ridwan Arifin

Meski begitu, ruang kaki pada skutik ini juga masih terbilang luas. Dan deck untuk kaki masih memberikan ruang untuk ukuran kaki berukuran 43.

4. Performa Mesin

Tak cuma mengusung desain, fitur, dan tampilan yang lebih segar. Generasi kedua Aerox ini memeiliki mesin baru yang diklaim punya Power Weight Ratio (PWR) terbaik di kelasnya.

Apa itu PWR? ini adalah perbandingan power mesin dan bobot kendaraan. Yamaha Institute Customer and Community Satisfaction (CCS) Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Agung Sudrajat beberapa waktu yang lalu menyebut Aerox kini memiliki PWR terbaik di kelasnya. Semakin besar PWR, motor semakin bisa diandalkan kelincahan dan manuvernya.

Di atas kertas mesin baru All New Aerox 155 Connected ABS ini mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 11.3kW / 8.000rpm serta torsi maksimum sebesar 13.9Nm / 6.500rpm.

Sedangkan PWR All New Aerox 155 Connected tipe ABS yang memiliki bobot 125 kg, jika dihitung PWR-nya berdasarkan tenaga motor dengan bobot basah maka hasilnya, Aerox punya PWR sekitar 0,904 (kW/kg), dengan kata lain, setiap 1 kW, membawa beban 0,0904 kW.

Saat detikOto menjajal All New Aerox Connected ABS di sirkuit, berbeda dengan karakter motor sport naked atau fairing, All New Aerox perlu digiring atau tak bisa langsung berakselerasi secara spontan. Meski demikian, kesan jambakan motor mudah ditemukan saat berada di 4.000 rpm ke atas.

Test ride All New Aerox 155 Connected Foto: Yamaha

Motor ini punya body bongsor, saat melibas tikungan di sirkuit karting sentul cukup nyaman dan lincah. Ditambah suspensi belakang ganda sub-tank punya rebound yang cukup apik ketika melewati jalur berlubang di jalanan umum hingga bumpy tambalan aspal di sirkuit Sentul.

All New Aerox juga sudah dibekali Variable Valve Actuation (VVA) yang diklaim membuat performa tarikan mesin lebih bertenaga. Semua tipe Aerox 155 juga sudah dibekali teknologi Blue Core sehingga performa mesin semakin maksimal, namun tetap irit bahan bakar. Apalagi ditambah dengan fitur Stop & Start System.

Bicara konsumsi bahan bakar, All New Aerox 155 terbilang irit. Menurut catatan di panel MID, konsumsi rata-rata bahan bakar sekitar 48,3 km/liter, saat menjajal dari Flagship Store Cempaka Putih, Jakarta hingga Sentul Karting International Circuit, Selasa (10/11).. Beberapa awak media lain bahkan ada yang menembus di angka 52 km/liter.

Kesan pertama detikOto mengendarai Aerox 155 VVA ini, performanya mirip-mirip dengan Yamaha NMAX. Mesin terbilang responsif untuk diajak berakselerasi.

Untuk stabilitas, Aerox 155VVA didukung ban depan 110/80-14M/C 53P dan ban belakang 140/70-14M/C 62P. Ban yang lebar itu membuat motor tetap stabil. Untuk diajak manuver di jalan umum hingga sirkuit, Aerox terasa stabil.

Aerox 155 yang dicoba detikOto ini memiliki kontrol pengereman maksimal berkat fitur ABS di rem depan. Namun, rem belakang skutik ini masih menggunakan drum brake atau rem tromol.

Halaman berikutnya kesimpulan