Freego hadir dengan tiga tipe pilihan. Untuk versi standar dibanderol Rp 18.500.000, untuk Freego S Rp 19.700.000, dan Freego S ABS Rp 22.500.000. Untuk varian warnanya Freego punya beragam pilihan yang menarik, yakni Matte Black, Metallic Red, Metallic Blue, dan Metallic White untuk Freego versi standar. Untuk Freego S dan S-ABS tersedia dalam dua warna pilihan Matte Red dan Matte Grey.
Baca juga: Menjajal Kelincahan Yamaha Freego |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasannya dari segi desain, fitur, mesin dan sensasi berkendara bersama Freego di area parkir Sirkuit Internasional Sentul.
Desain
|
Foto: Grandyos Zafna
|
Dan untuk pertama kalinya motor buatan Karawang ini menyasar tanah air dengan menggunakan velg berukuran ring 12 di mana tren skutik Yamaha sebelumnya menggunakan velg berukuran 14.
Tampilan muka pada hedlampnya mirip-mirip dengan Soul-GT dan sudah menggunakan LED sehingga membuat sorotan lampu lebih terang saat berkendara di malam hari.
Sementara lampu sein dan lampu rem masih menggunakan bohlam. Uniknya lagi bentuk lampu belakang mirip dengan Yamaha Lexi hanya versi Freego agak lebih runcing dan tajam.
Posisi sein di bagian depan juga letaknya agak tersembunyi membuat Freego menjadi lebih sporty, hampir mirip dengan punya Aerox.
Fitur
|
Kunci keyless Yamaha FreeGo. Foto: Grandyos Zafna
|
Untuk membuat bagasi lebih besar, Freego melakukan ubahan besar dengan menempatkan lubang tangki bensin di depan sebelah kiri. Serta memposisikan tangki penyimpanan bahan bakar di bawah dek. Adapun daya kapasitas daya tampung tangki sebanyak 4,2 liter.
Lebih lanjut kalau diperhatikan lagi, terdapat socket power electrik di sebelah kanan, untuk memanjakan para gadget mania saat berkendara bersama Freego.
Secara teknologi, Freego sama menggunakan blue core milik Mio M3, dan juga sudah dilengkapi Smart Motor Generator sama seperti starternya Aerox dan Lexi, sehingga saat mesin pertama kali dinyalakan menjadi lebih halus.
Tidak hanya itu, Freego (tipe tertinggi) juga sudah disematkan Smart Key System yang merupakan sistem keyless atau tanpa kunci sehingga dirasa bisa memberikan rasa aman yang lebih baik bagi pemiliknya saat terparkir. Namun sayangnya untuk fitur tersebut hanya bisa didapatkan pada varian Freego S, untuk tipe standar Yamaha membekalinya dengan kunci konvensional dengan shutter bermagnet.
Nah yang biki heboh lagi, pada seri tertinggi skutik 125 cc ini sudah dibekali pengereman Anti Lock Brake System (ABS) sehingga mengurangi risiko ban slip saat pengereman.
Sensasi Berkendara Freego S ABS
|
Foto: Grandyos Zafna
|
Kesan berat karena bentuknya yang gemuk dan terlihat lebih padat seolah terbantahkan saat detikOto menjajalnya. Bahkan ketika mencoba pakai standar dua, tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra.
Total sebanyak empat putaran, detikOto menjajal kenyamanan posisi riding. Dapat dikatakan cukup enak dan nyaman saat dikendarai, setangnya tidak terlalu tinggi, feelingnya hampir sama dengan naik Yamaha Mio, ruang kakinya juga lega untuk riders dengan ukuran sepatu 42.
Ground clearancenya sama dengan Yamaha NMAX, yakni 135 mm. Untuk tinggi rata-rata orang Indonesia sangat pas, tinggi tester detikOto yang mencapai 165 cm masih bisa menapak dengan sempurna.
Mesinnya cukup lincah diajak meliak-liuk, maupun ditarik gaspol saat trek lurus untuk skutik kelas 125 cc. Di atas kertas, Yamaha Freego sudah dibekali dengan SOHC silinder tunggal, yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 7,0 kw/8000 rpm dan torsi maksimal di 9,5 Nm/55000 rpm.
Ternyata fitur ABS yang tersemat di Yamaha Freego bukan hanya tempelan semata. Lokasi test ride sendiri berada di area parkir sirkuit Sentul dengan permukaan aspal yaang kurang rata (berpasir). Ditambah lagi, beberapa ada yang terkelupas sehingga berpotensi ban slip.
Saat dicoba merasakan hard braking, motor sempat dipacu kurang lebih 50 km/jam, saat melakukan pengereman memang ada sedikit getaran pada tuas rem. Namun yang terpenting motor tidak sampai ngesot.
Dengan panjang jok 892 mm, sehingga dirasa untuk berboncengan lebih nyaman tanpa harus berebut space dari penumpang. Eits, saat coba diduduki joknya terasa agak lebih keras dibandingkan dengan milik Yamaha Lexi.
Dan juga kemudi lebih berat dibandingkan Mio M3 atau Soul GT, mungkin karena penggunaan ban tapak yang lebih lebar dibandingkan dengan velg berukuran 14 inch. Tetapi tidak menjadi masalah berarti saat mencoba melewati rintangan yang meliuk-liuk sebanyak 4 laps.
Dengan waktu yang singkat karena dibatasi, tentu tidak ideal bila kita uji konsumsi bahan bakarnya. Tapi sepertinya sudah cukup untuk melihat seberapa canggihnya motor yang menjadi pelengkap dari keluarga Yamaha di kelas 125 cc.
Kesimpulan
|
Foto: Grandyos Zafna
|
Meminjam istilah tidak ada gading yang tak retak, adanya socket power electric namun tidak ada kompartemen depan membuat pemilik Freego harus menambah aksesori tambahan.
Padahal kebiasaan masyarakat Indonesia, kompartemen depan sudah menjadi tempat untuk menaruh barang-barang kecil seperti botol minum, dan lain-lain. Kompartemen di dasbor depan sebelah kiri dijadikan lubang pengisian bahan bakar.
Bobot total Freego ABS lebih berat 4 Kg dibandingkan Yamaha Soul GT, bahkan jadi 6 kg untuk versi ABS. Namun dapur pacunya masih menggunakan Yamaha Mio Series dan tidak didukung dengan teknologi yang dimiliki Yamaha Lexi (VVA).
Halaman 2 dari 5












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Puluhan Motor Brebet Habis Isi Pertalite, Bahlil Bilang Begini
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus