Beberapa waktu lalu PT Piaggio Indonesia baru saja menambah fitur keamanan anti-lock braking system (ABS) bagi skutik premiumnya yakni Vespa Sprint dan Vespa Primavera. Dengan begitu, kedua model terlaris Vespa di Indonesia makin aman serta nyaman ketika digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desain
|
Vespa Sprint ABS. Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Hal ini tercermin dari desain Vespa Sprint yang kotak mulai dari lampu depan berbentuk heksagonal (sudut 6), sisi kiri dan kanan, sampai bokongnya.
Sedangkan aura sporty tercermin dari shock breaker yang berwarna cerah, jahitan pada jok, dan ukuran velg. Vespa Sprint menggunakan kombinasi ukuran ban depan 110/70-12" dan belakang 120/70-12".
2. Fitur
|
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Foto: Rangga Rahadiansyah |
Pada bagian rem juga disayangkan karena Vespa Sprint masih menggunakan menggunakan tromol 140 mm untuk belakangnya. Sedangkan rem depan sudah cakram 200 mm dengan fitur ABS.
Rem depan Vespa Sprint dengan ABS. Foto: Rangga Rahadiansyah |
Suspensi depan Vespa Sprint menggunakan pegas helikal dan peredam kejut hidrolik tunggal dengan aksi ganda. Sedangkan bagian belakangnya menggunakan peredam kejut hidrolik tunggal 4 tingkat setelan kekerasan. Maka selain getaran Vespa terdahulu tak terasa, motor lebih nyaman bila harus menerjang jalanan rusak.
Terakhir, kapasitas Vespa Sprint 150 ABS lebih besar sedikit daripada Vespa Primavera yakni 9 liter (lebih besar 0.5 liter).
3. Selap-selip di Jalanan Perkotaan
|
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Ketika detikOto putar pedal gas, kombinasi mesin tersebut dengan transmisi otomatis CVT-nya memudahkan motor untuk melaju dengan halus dan responsif. Maka hampir tidak ada kata lemot.
Putaran menengahnya juga asik. Sampai-sampai berlari hingga 100 km/jam bukan hal yang sulit untuk Vespa Sprint 150 ABS. Mengagumkannya, di kecepatan tersebut motor masih tetap bisa dipacu untuk lebih kencang lagi.
Dalam hal salip-menyalip, Vespa Sprint terbilang masih cukup mumpuni. Sebab dimensinya tidak terlalu besar yakni memiliki panjang 1.863 mm dan lebar 695 mm. Hanya saja bobotnya lebih berat dibanding skutik pada umumnya karena seluruh bodi Vespa menggunakan bahan baja.
Performa pengeremannya juga jauh lebih responsif dibanding generasi sebelumnya dengan bantuan fitur ABS di depan. Pada kecepatan 60 km/jam, rem langsung memakan untuk memerintah motor untuk segera berhenti.
4. Kesimpulan
|
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Performa Vespa terkini juga menjadi salah satu daya tarik yang ditonjolkan. Transmisi otomatis CVT-nya berkerja sangat baik sehingga tidak sulit untuk Vespa Sprint ngacir di kecepatan 100 km/jam.
Komunitas serta budaya di Vespa juga menjadi nilai jual tersendiri. Tak heran bahwa ada kebanggaan pribadi ketika membawa Vespa.
Tapi sayang, ketika harus membandingkan fitur dengan skutik sejenisnya, banderolan Rp 42 juta di Vespa Sprint 150 i-get ABS terasa cukup mahal untuk sebagai motor harian. Sebab, tak banyak hal yang disajikan. Bahkan rem belakang di Vespa masih menggunakan tromol 140 mm.
Poin plus:
Dengan adanya fitur ABS, mengendarai Vespa lebih aman.
Tarikan mesinnya sangat responsif, bahkan untuk berlari di kecepatan 100 km/jam tidak membutuhkan usaha yang sulit.
Tidak ada getaran khas Vespa walau modelnya sangat retro.
Dimensi Vespa Sprint i-get ABS tak terlalu besar sehingga masih nyaman untuk salip-salip di perkotaan.
Poin minus:
Tidak banyak fitur yang ditawarkan dengan harga Rp 42 juta.
Posisi berkendara tidak terlalu nyaman untuk pengendara yang tidak cukup tinggi maupun penumpang. Sebab pegangan tangan dan tapak kaki pembonceng tidak biasa.
Rem belakang masih menggunakan tromol.
Halaman 2 dari 5












































Foto: Rangga Rahadiansyah
Rem depan Vespa Sprint dengan ABS. Foto: Rangga Rahadiansyah
Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M